HARIAN MERAPI - Ratusan perempuan (emak-emak) desa Wegil kecamatan Sukolilo, Pati melakukan aksi demo.
Mereka sengaja berjejer ditengah jalan kampung, guna menghentikan puluhan dump truk yang mengangkut tanah (padas) galian C, karena dianggap menimbulkan kerugian warga.
Di antaranya, sebagai penyebab pencemaran limbah udara, serta ada truk yang menyempret anak sekolah, yang kemudian sampai dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Waspada! Salatiga Mulai Rawan Kekerasan di Jalanan, Punggung dan Dada Disabet Senjata Tajam
Menurut pendemo, kehadiran dump truk pembawa padas galian C yang melintas ke Prawoto, justru membikin rusak jalan.
Pendemo juga meminta pengelola tambang supaya melakukan penyiraman air di jalan kampung sebanyak empat atau lima kali per hari.
"Kami warga Wegil tidak ikut makan hasil tambang, tapi mendapatkan imbasnya. Kami memohon pak Ganjar dan bupati Pati untuk mengetahui yang terjadi di Desa Wegil" ucap para pendemo, Senin (21/8/2023).
Aksi demo dipicu kejadian kecelakaan lalulintas (tabrak lari) truk warnah putih, terhadap Meisyela Khoirunisa (13) siswa kelas 7C SMPN 2 Sukolilo.
Baca Juga: Tangkal Hoax Jelang Pemilu 2024, AMSI Adakan FGD Bersama Media Yogyakarta
Pendemo kemudian menuntut agar dump truk pengangkut hasil tambang, mulai beroperasi setelah jam 7 pagi, supaya tidak menggangu aktifitas anak sekolah.
Selain itu, pendemo meminta jika ada jalan yang berlubang tidak boleh diperbaiki dengan cara menimbun dengan grosok padas saja. Juga, untuk kendaraan pengangkut hasil tambang tidak ugal-ugalan. Muatan kendaraan tambang tidak boleh berlebihan, dan harus menggunakan penutup terpal.
Setelah mendengarkan tuntutan pendemo, kades Wegil, Heri Priyanto berjanji akan melakulan mediasi ke pemilik tambang.(*)