HARIAN MERAPI - Mahasiswa yang tergabung dalam KKN Universitas Gajah Mada Yogyakarta ingin membuat peta kawasan rawan banjir Juwana Pati.
Sehingga masyarakat Juwana Pati dapat mengakses informasi yang diperlukan terkait bencana banjir.
Demikian diungkapkan salah satu mahasiswa KKN UGM, Ahmad Taqiyudin.
Baca Juga: Erick Thohir tegaskan untuk bangun PSSI yang bersih, optimis dengan integritas Komite Etik dan Komite Banding
Saat ditemui wartawan di Juwana, Ahmad Taqiyudin menyebutkan pihaknya segera membuat peta kawasan rawan banjir.
“Setiap tahun, desa Kedungpancing merupakan desa yang selalu terdampak banjir,” ujarnya.
Untuk mendukung kegiatan mitigasi bencana, mahasiswa KKN UGM juga melakukan pengadaan dan pemasangan tanda (plang) jalur evakuasi dan titik kumpul.
Sehingga mempermudah masyarakat menemukan jalur tercepat menuju rumah evakuasi saat terjadi banjir.
Baca Juga: Tiga orang tewas gara-gara puntung rokok yang menyebakan kebakaran hotel di Jakarta Selatan, begini kondisinya
Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sujito, dan tim anggota Senat Akademik UGM mengunjungi Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana.
Sementara itu, Najla Aliyah, mahasiswa KKN-PPM, menguraikan beberapa potensi desa wisata di Kabupaten Pati yang menarik dikunjungi.
Di antaranya Desa Bakaran Wetan, Dukutalit dan Desa Kedungpancing.
Di Desa Bakaran Wetan, tuturnya, memiliki destinasi wisata budaya seperti punden Nyai Ageng Sabirah, petilasan Ki Dalang Soponyono, museum batik Sudewi.
Kemudian di Desa Dukutalit, dengan unggulan dan potensi dari segi bisnis UMKM, mulai dari olahan bandeng presto pindang ikan hingga sentra kerajinan kuningan.
Sedangkan di Kedungpancing, terdapat wisata susur sungai Silugonggo.
Najla Aliyah menyatakan, potensi wisata di Kecamatan Juwana bisa menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian jika dikelola dan dikembangkan dengan baik.
Baca Juga: Bak Istana Gedung Putih, Susilo Bambang Yudhoyono Resmikan Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan
"Program yang dilakukan mahasiswa KKN UGM, akan membuat peta wisata dan optimalisasi kelompok sadar wisata, serta mengedukasi warga, dalam pengembangan olahan kuliner bandeng presto dan kerajinan batik," katanya.
"Sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan utama sektor informal bagi masyarakat” ujarnya.
Kepala Desa Bakaran Wetan, Wahyu Supriyo, ketika dihubungi wartawan, Jumat (18/8/2023), mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN UGM, dalam mendorong perekonomian masyarakat melalui pengembangan desa wisata, pemberdayaan UMKM dan mitigasi bencana.