HARIAN MERAPI – Pasar Kangen digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah pada 23-25 Juni 2023.
Pasar Kangen merupakan acara tahunan yang biasa digelar di Yogyakarta sejak 2007.
Acara ini mempertemukan tradisi, kuliner, kesenian, dan kreativitas serta mengemasnya dengan suasana tempo dulu.
Baca Juga: Begini Kisah Sudamala: Dari Epilog Calonarang yang Dipentaskan di Pura Mangkunegaran Solo
Pada tahun ini, Pasar Kangen untuk pertama kalinya digelar di Solo dan sekitar 60 UMKM dari Solo dan sekitarnya turut meramaikan hajatan istimewa ini.
BCA menyambut baik gelaran tersebut dengan menebar promo menarik bagi pengunjung Pasar Kangen serta berkontrisi terhadap UMKM peserta Pasar Kangen.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menyatakan promo tersebut hanya salah satu langkah konkret perseroan dalam mendukung pelestarian budaya Tanah Air yang begitu kaya.
Baca Juga: Satu dalam Cita Persembahkan Pementasan Sudalama: Dari Epilog Calonarang di Pura Mangkunegaran Solo
“Produk kebudayaan Indonesia begitu banyak sehingga menjadi panggilan bagi kami untuk turut memperkenalkan kuliner khas tradisional kepada masyarakat luas melalui Pasar Kangen ini. Tidak hanya dengan penawaran menarik, BCA juga berperan aktif dalam memberikan pembinaan kepada UMKM dalam mengembangkan bisnisnya,” ujar Hera dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Sabtu (24/6/2023).
Sebagai perbankan nasional, ada berbagai cara bagi BCA dalam memberi dukungan untuk UMKM. Salah satunya dengan memberi pembinaan kepada UMKM agar memperoleh pengetahuan dan akses yang diperlukan dalam berbisnis.
Sejumlah peserta yang merupakan binaan BCA merasakan betul bantuan BCA dari waktu ke waktu seperti halnya yang hadir sebagai tenant di Pasar Kangen ini.
Baca Juga: Okupansi hotel di Solo di atas 90 persen, atau meningkat 40 persen selama libur panjang
Agung Ngoro, salah satu UMKM di bawah naungan Bangga Lokal BCA yang hadir sebagai peserta di Pasar Kangen, mengaku cara BCA dalam mendorong UMKM naik kelas tidak dengan cara instan seperti memberikan permodalan.
“Jadi yang saya rasakan itu dampak terbesar itu adalah trust. Ketika ada agen atau pembeli grosir ada keraguan bertransaksi dengan kita, mereka bisa cek nama kita ada di website BCA. Event offline seperti ini juga sangat membantu karena memberikan eksposur yang tidak kecil bagi kita, ini yang jika diukur nilainya sangat besar,” ujar Albert Suproyogi, pemilik Agung Ngoro.
Hal serupa juga dirasakan oleh Demy Raharja, Ketua Pengelola Wisata Desa Wisata Wayang Wukirsari Bantul.