HARIAN MERAPI - Pesantren Masyarakat Jogja atau sering disingkat PMJ dengan salah satu pengasuhnya Ustadz H Puji Hartono (Kang Puji), kantor sekretariat pusatnya di kawasan Kersan, Kasihan, Bantul.
Beberapa program kerja ataupun agenda kegiatan Pesantren Masyarakat Jogja (PMJ) pun sudah banyak yang mengetahui sebab melibatkan berbagai kalangan masyarakat.
Sebagai contoh, kegiatan pekanan di Pesantren Masyarakat Jogja (PMJ) Kersan, yaitu kajian maupun silaturahmi rutin setiap Selasa. Sedangkan yang tiga bulan sekali bertajuk Dzikir Sosial.
“Kegiatan pekanan setiap Selasa, kami laksanakan setelah maghrib sampai dengan Isya,” ungkap Kang Puji, baru-baru ini.
Setelah Isya, sebutnya, bisa ada ramah-tamah dahulu dan sebelum pulang biasa disediakan konsumsi seperti nasi kucing, sate ayamdan kupat lontong.
Ada pula koordinasi bagi yang akan diterjunkan di masyarakat (dampingan PMJ). Adapun materi yang disampaikan pada pertemuan/kajian pekanan, yakni lebih banyak materi yang bersifat pengembangan diri.
Langkah ini dimaksudkan agar dalam melakukan aktivitas dakwah di masyarakat da’i Pesantren Masyarakat Jogja (PMJ) dapat membawa diri dengan baik.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Sleman waspadai lonjakan harga bahan pokok dan lalu lintas hewan kurban
Dengan demikian, mereka dapat diterima baik oleh masyarakat karena pemahamanya kepada masyarakat. Jenis materinya, antara lain psikologi publik, hikmah, manajemen waktu, komunikasi yang efektif, kesehatan, personality dan lainnya.
Seperti halnya pada pekan pertama Juni 2023, pemateri yang dihadirkan yakni Abdur Rosyid (Kang Rosyid) asal Klaten antara lain berbagi ilmu seputar terapi zamatera, masalah tulang kejepit dan lainnya.
Bahkan ketika praktik terapi zamatera, sekitar 50 jamaah Pesantren Masyarakat Jogja (PMJ) diterapi Kang Rosyid secara gratis. Ada pula terapi kesehatan cukup dengan tepuk tangan selama satu menit.
Pemateri lainnya, yaitu Ustadz H Jaya Suryadi (Kang Jaya), yakni guru ngaji asal Nitikan Yogya dan Kang Puji sendiri. Kang Jaya antara lain memaparkan seputar ibadah haji hingga soal kematian.
Baca Juga: Dukung Capres 2024, tapi jangan bermusuhan, begini saran Menkopolhukam Mahfud MD
Kang Puji menambahkan, khususnya Dzikir Sosial yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali, bersifat pengajian akbar. Jamaah dari berbagai kalangan dan dari berbagai daerah binaan PMJ antusias hadir.