Dukung Capres 2024, tapi jangan bermusuhan, begini saran Menkopolhukam Mahfud MD

photo author
- Rabu, 7 Juni 2023 | 12:30 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan orasi kebangsaannya lewat kiriman video dalam kegiatan pelantikan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia Provinsi Bengkulu, di Bengkulu, Selasa. (06/06/2023)  (ANTARA/Boyke Ledy Watra)
Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan orasi kebangsaannya lewat kiriman video dalam kegiatan pelantikan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia Provinsi Bengkulu, di Bengkulu, Selasa. (06/06/2023) (ANTARA/Boyke Ledy Watra)

HARIAN MERAPI - Mendekati Pemilu 2024, suhu politik di Tanah Air mulai menghangat.
Debat soal siapa capres yang dijagokan sering muncul di media massa, bahkan sebagian saing menghujat antarpendukung, karena merasa jagonya paling baik.


Berkenaan itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak semua pihak, khususnya bagi alumni Universitas Islam Indonesia agar mendukung calon presiden dibawa dengan suasana santai bukan dengan bermusuhan.

"Saya tahu masing-masing punya yang didukung, silakan, tetapi bawa itu semua dengan santai, bukan dalam rangka bermusuhan. Kompetisi yang sehat tidak apa-apa, saling mengerti, sehingga tidak ada masalah (yang ditimbulkan)," kata Menkopolhukam Mahfud MD dalam video orasi kebangsaannya di pelantikan IKA UII Provinsi Bengkulu, diterima di Bengkulu, Rabu.

Baca Juga: Gara-gara mabuk, ini akibatnya, suami pun tega tikam istri

Mahfud MD awalnya direncanakan akan memberikan orasi kebangsaan pada pelantikan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia Provinsi Bengkulu Selasa malam 6 Juni 2023.

Namun pada waktu yang sama, ternyata Menko Mahfud harus mendampingi Presiden Joko Widodo yang melakukan lawatan ke Malaysia, sehingga dia akhirnya menyampaikan orasi kebangsaannya lewat kiriman video.

Mahfud MD menyebutkan punya pilihan politik yang berbeda merupakan hal yang lumrah, namun dalam mengapresiasikannya harus tetap pada koridor, dan juga tidak boleh pula apresiasi dukungan itu dihalang-halangi.

"Saya ingat pesan dalam dunia politik dan demokrasi, selalu dikatakan Gus Dur, anda boleh tidak sependapat boleh tidak mendukung seseorang, tapi jangan sekali-kali menghalangi haknya, untuk berpendapat dan menyatakan sikap," kata dia lagi.

Baca Juga: Waspadai perdagangan orang lintas negara, Lemkapi ajak masyarakat bantu Satgas TPPO, ini perannya

Walaupun berbeda pilihan politik atau dukungan, menurut Menkopolhukam tentunya semangat semua pihak tetap sama yakni menyuguhkan sosok-sosok terbaik untuk memimpin negeri, baik sebagai presiden, anggota legislatif maupun kepala daerah.

"Tujuannya sama, memilih yang terbaik, maka siapapun yang terpilih harus didukung," kata Mahfud MD.

Dia juga tidak lupa mengingatkan pentingnya menjaga bangsa ini, jangan sampai kepentingan perorangan atau kelompok malah merusak bahkan menghancurkan negara.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X