KIB belum bisa tetapkan Capres-Cawapres, ini sebabnya

photo author
- Minggu, 30 April 2023 | 16:25 WIB
Waketum DPP Golkar, H Firman Subagiya SE.  (Foto : Alwi Alaydrus)
Waketum DPP Golkar, H Firman Subagiya SE. (Foto : Alwi Alaydrus)

HARIAN MERAPI - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya H Firman Soebagyo SE menegaskan belum bisa menetapkan calon presiden 2024.

"Walau Golkar telah memutuskan melalui munas mencalonkan Ketum Airlangga Hartato sebagai calon presiden, namun komitmen kami di KIB, bahwa untuk mencalonkan Capres/cawapres tetap harus hati-hati" ujarnnya Minggu (30/4/2023).

Golkar harus bisa memill8h sosok yang tepat untuk memimpin bangsa dan negara ini lima tahun ke depan.

Baca Juga: Kuartal I 2023, Jasa Marga catat laba bersih sebesar Rp497,6 miliar. Ini penyumbangnya

"Karena untuk capres/cawapres tidak sekedar ditentukan faktor popularitas, tetapi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan faktor lain, seperti rekam jejak, serta kapasitas, kapabilitas dan integritas calon" tambahnya.

Dikonfirmasi masalah belum diiputuskannya Capres oleh KIB, Firman Soebagiya menyatakan jika KIB serius untuk mengajukan sosok Capres/cawapres.

Namun KIB berpandangan tidak mau bertindak gegabah mengajukan sosok yang asal popularitas. Karena popularitas bisa dibentuk dan dibangun melalui lembaga survei atau konsultan politik.

Baca Juga: Aleix Espargaro Start Terdepan pada MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez Malam Ini WIB

"Pemilihan Capres/cawares harus lebih mengedepankan “rekam jejak” daripada popularitas seseorang. Ini penting, karena tantangan presiden dan wapres terpiiih akan semakin berat, untuk menghadapi tantangan gejolak ekonomi global yang semakin sulit" ucap anggota DPR RI asal Pati ini.

Firman Soebagiya mencotohkan bagaimana kalau orang yang gagal memimpin daerah atau wilayah, kemudian akan diberikan kepercayaan yang lebih besar memimpin Indonesia yang lebih kompleks.

"Jadi sikap kehati-hatian KIB yang belum menentukan saat ini, karena KIB sedang mengambil sikap kehati-hatian dalam bertindak," ujarnya.

Baca Juga: Pelaku Penipuan di Konter Seluler di Bantul Berhasil Ditangkap Korban dan Warga

Karena menurutnya keputusan akan dipertanggungjawabkan kepada rakyat Indonesia yg akan memilihnya.
"Dan ketika rakyat memilih yang salah, maka akan mengalami kerugian besar, lantaran akan kehilangan waktu 5 tahun kedepan," kata Firman.

Apalagi, kata dia, untuk melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan presiden Jokowi adakah tidak ringan, seperti membangun IKN serta tantangan global yang akan dihadapi, dan tidak hanya ekonomi tetapi pertahanan negara juga jauh lebih penting.

Seperti masih terjadi gejolak kelompok sparatis bersenjata di Papua yang nyaris belum usai.

Baca Juga: Gelombang tingi sepekan ke depan, pengelola tempat wisata di Cianjur diminta untuk selalu waspada

"Rakyat harus diberi pembelajaran dan harus bisa berfikir realistis dan rasional dan jangan emosional, karena hanya melihat survei yang kadang semu belum tentu benar," kata Firman.

"Ini menjadi salahsatu tugas partai politik untuk menberikan pendidikan dan kesadaran politik kepada rakyat ugar memilih yang tepat" tambah Firman Soebagiya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X