Sementara berdasarkan keterangan salah satu saksi, Yamto (38) mengaku tengah berada di rumahnya yang berjarak sekitar 150 meter dari TKP.
Malam itu ia mengaku mendengar suara ledakan keras, kemudian keluar rumah.
"Saat itu, ia melihat Ibu Soginem tengah berjalan namun saksi belum melihat ada kobaran api," katanya.
Baca Juga: Terbentuk Kepengurusan Forum Silaturahmi Doktor Indonesia DIY Wujudkan SDM Unggul Berkarakter
Saksi 1 pun kembali ke rumah, namun sesaat kemudian mendengar suara ledakan kecil-kecil.
Karena penasaran, Yamto kemudian keluar rumah untuk memastikan keadaan.
"Di saat keluar rumah, ia melihat ada kobaran api yang sudah membesar yang diperkirakan dari arah kamar Riwayanto," ungkapnya.
Lebih lanjut Yamto pun langsung menge-share ke grup WA kampung, kemudian warga berdatangan untuk memberikan pertolongan.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Damkarmat BPBD) Bantul, Irawan Kurnianto mengatakan bahwa kejadian tersebut diduga karena korsleting listrik.
Baca Juga: Jemaah Calon Haji Karanganyar Diminta Fokus Ibadah, Kurangi Belanja dan Jalan-jalan
"Awal mula kejadian, Riwayanto tengah mengecas baterai atau senter di kamar. Diperkirakan senter tersebut korslet lalu meledak dan percikan api menyambar kasur dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu," bebernya.
Adapun sang jago api dapat dipadamkan pada pukul 23.30 WIB.
"Beruntung tidak ada korban jiwa, namun korban mengalami kerugian kurang lebih Rp 50 juta," jelasnya.
Itulah kronologi rumah di Imogiri, Bantul yang hangus terbakar dengan kerugian hingga Rp 50 juta.*