HARIAN MERAPI - Dunia pendidikan tercoreng menyusul kasus suap yang melanda Universitas Lampung (Unila).
Terbukti menerima suap dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2022, mantan Rektor Unila Prof. Karomani divonis 10 tahun penjara oleh Majelis Hakim PN Tipikor Tanjungkarang, Bandarlampung.
Putusan tersebut dijatuhkan majelis hakim dalam persidangan perkara suap Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Lampung (Unila) Tahun 2022 yang digelar Kamis.
Baca Juga: BABYMETAL Hentak ICE BSD, Penonton Kompak Bersorak dan Jingkrak-jingkrak
Putusan terdakwa penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila jalur Mandiri 2022 tersebut, dibacakan Majelis Hakim PN Tipikor Tanjungkarang, Bandarlampung yang diketuai Lingga Setiawan, dan Hakim Anggota Aria Veronika dan Edi Purbanus pada Kamis.
"Mengadili, menjatuhkan kepada terdakwa pidana kurungan penjara selama 10 tahun dan pidana denda sebesar 400 juta rupiah, dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan 4 bulan penjara," kata Hakim Ketua Lingga Setiawan saat membacakan amar putusan.
Selain pidana pokok, Majelis hakim juga memberikan pidana tambahan kepada Karomani, dengan harus membayar uang pengganti sebesar 8 miliar 75 juta rupiah yang wajib dibayarkan paling lama satu bulan setelah putusan mendapat kekuatan tetap atau inkrah.
Baca Juga: Bareskrim Periksa Nindy Ayunda Sebagai Saksi Hari ini
"Jika tak dibayarkan, maka harta benda, terpidana akan disita oleh jaksa untuk disita dan dilelang guna menutupi uang pengganti tersebut. Dan apabila harta benda tidak mencukupi menutupi pidana pengganti, maka akan dipidana penjara selama 2 tahun," ucap dia.
Sebelum memutuskan hukuman, Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan, bagi karomani.
Adapun hal yang memberatkan yakni sebagai seorang rektor tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi.
"Sementara hal yang meringankan yaitu yang bersangkutan telah mendarmabaktikan dirinya di dunia pendidikan dengan waktu yang tidak sebentar maka jasa-jasanya tidak boleh diabaikan, kemudian mengakui semua kesalahannya serta tidak pernah dihukum," tutur dia.
Baca Juga: SMPN 2 Bantul Gelar Pameran Hasil Panen Karya Siswa Penetapan P5 Kurikulum Merdeka
Artikel Terkait
Rektor Unila Dicokok KPK, Akademisi : Seleksi Mandiri harus diperbaiki secar transparan
Rektornya ditangkap KPK, Unila tegaskan akan berikan bantuan hukum
Rektor Unila ditangkap KPK, Muhammadiyah sangat menyesalkan tindakan suap
OTT Rektor Unila karena terima suap penerimaan mahasiswa baru mengagetkan, bagaimana universitas lain ?
Kasus korupsi Rektor Unila, KPK temukan uang tunai dalam kantong plastik dan ransel