HARIAN MERAPI - Yogyakarta masih menjadi favorit bagi wisatawan. Kota yang identik berbagai macam kuliner, budaya, kerajinan dan alamnya itu diharapkan menjadi pendukung Program Bangga Berwisata di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, bulan Januari 2023 kunjungan wisata mancanegara sebanyak 3.883 melalui YIA. Jumlah itu mengalami penurunan 24,88% dibanding Desember 2022, yakni 5.169 kunjungan.
Sedangkan untuk lama tinggal wisatawan di DIY di bulan Januari 2023 mencapai angka 1,57 hari untuk hotel bintang dan 1,14 untuk hotel non bintang. Hal itu menunjukkan Pemda DIY masih perlu meningkatkan promosi wisata.
Baca Juga: Perempuan 30 tahun lompat dari atas jembatan, berniat bunuh diri?
Hal itu disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Septriana Tangkary, saat seminar Genposting Promosi wisata unggulan DIY, sukseskan program bangga berwisata di Indonesia, Jumat (17/3/2023).
Menurutnya, DIY masih perlu meningkatkan kembali promosi wisata di daerahnya dengan mengembangkan potensi wisata yang ada. Meningkatkan kesan yang baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Sehingga length of stay lebih panjang dan quality of spending semakin tinggi," ucapnya.
Baca Juga: Diduga akan melakukan kejahatan jalanan, 6 orang pelajar di bawah umur diamankan polisi
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, menjelaskan Rasio Pergerakan Wisata (RPW) DIY mencapai 6,13, tertinggi di Indonesia. Indeks Pembangunan Kepariwisataan sebesar 4,54, nomor dua setelah Bali.
Tingkat Penghunian Kamar hotel Jogja 61,23%, jauh di atas rata-rata nasional. Jumlah wisatawan nusantaran 6,4 juta, ini sudah melebihi sebelum pandemi Covid-19. Daya tarik Yogya memiliki banyak sekali yang berlabel internasional.
"Jadi sudah pulih setelah pandemi bahkan lebih. Merapi, Merbabu, Menoreh, merupakan cagar biosfer dari UNESCO," katanya.
Selain berbagai destinasi wisata, dua hal yang menjadi unggulan di Jogja saat ini yakni Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dan sport tourism yang telah beberapa kali diselenggarakan di Yogya.
"Upaya untuk menarik minat wisatawan, kami menggunakan media promosi media sosial, baik itu Instagram, tiktok, twitter, website dan juga gunakan Visiting Jogja. Media itu bisa menjadi referensi," pungkasnya.(*)