Joko melanjutkan, bau busuk mulai tercium sejak 3-4 hari sebelumnya. Pihaknya berkomitmen akan mencari pelaku. Sebab menimbulkan keresahan bagi masyarakat Desa Jelok.
Sementara itu, saat ini beberapa titik tumpukan limbah sudah ditutup menggunakan tanah, oleh dinas lingkungan hidup (DLH) Boyolali. Penutupan tersebut dilakukan untuk mengurangi polusi bau yang dikeluarkan oleh limbah.
“Kami menyayangkan masyarakat yang punya perilaku membuang sampah sembarangan. Secara moral itu tidak betul. Lebih baik berkoordinasi dengan DLH,” jelas Kepala DLH Boyolali, Suraji.
Pihaknya juga mencari siapa pelaku pembuang limbah tersebut. Bahkan, Suraji juga siap melaporkan pelaku dengan tindak pidana ringan (tipiring).
Menurutnya, limbah tersebut masih mempunyai nilai apabila dikelola dengan baik. Dia mencontohkan limbah tersebut bisa digunakan sebagai pakai lele, maupun maggot.
Sementara itu, Saat ini Polsek Cepogo, Polres Boyolali juga turut mencari siapa dalang dari pelaku pembuangan limbah tersebut.(Mul) *