Jumlah Kasus HIV/AIDS di Kota Toleran Salatiga 1.055 Kasus, Begini Penanggulangannya

photo author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 10:30 WIB
Workshop Penaggulangan HIV AIDS di Salatiga.  (Foto: Dokpim Salatiga)
Workshop Penaggulangan HIV AIDS di Salatiga. (Foto: Dokpim Salatiga)


HARIAN MERAPI- Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga yang sekaligus Wakil Ketua III KPA Kota Salatiga, dr. Prasit Al Hakim, memaparkan kondisi terkini penanggulangan HIV/AIDS di Kota Salatiga.


Menurutnya, estimasi penderita HIV/AIDS di Salatiga berjumlah 1.055 kasus.
Kemudian hingga saat ini, 653 kasus atau 62 persen sudah berhasil ditemukan.


Dari jumlah tersebut, 377 orang (58 pesen) mengetahui statusnya, 169 orang (44 persen) berada dalam pengobatan, dan 166 di antaranya (44 persen) sudah menjalani terapi ARV.

Baca Juga: Tolak Segala Bentuk Anarkisme, Forum Jogja Damai Serukan Aksi Tertib pada Aksi Hari HAM


Prasit mengklaim capaian yang cukup baik karena dari 169 yang dalam pengobatan, 166 telah tersupresi, dalam acara workshop Bersama Eliminasi HIV/AIDS Kota Salatiga (BEDA)”, Senin (08/12/2025).


Kegiatan ini dalam upaya mewujudkan Zero Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Salatiga,
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Nusantara Gedung DPRD Kota Salatiga ini diikuti oleh Kepala Perangkat Daerah se-Kota Salatiga, mitra layanan kesehatan rumah sakit dan puskesmas, serta para tamu undangan.

Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Pelaksana KPA Kota Salatiga, Nina Agustin, menegaskan pentingnya meningkatkan akses layanan kesehatan serta menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Baca Juga: Imbas Umroh Saat Bencana, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Dijadwalkan Diperiksa Inpektorat

Pada kesempatan tersebut, Nina juga menandatangani Komitmen Bersama Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Kota Salatiga menuju Ending AIDS 2030.


“Atas nama Pemerintah Kota Salatiga, kami berkomitmen penuh mendukung semua upaya penanggulangan HIV/AIDS. Pendidikan dan kesadaran adalah kunci utama untuk menghadapi tantangan ini. Upaya kita difokuskan untuk mencapai tujuan pengendalian HIV/AIDS sebagaimana diatur dalam Permenkes No. 21 Tahun 2013, yaitu 3 Zero: zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, dan zero diskriminasi. Mari kita fokus pada inovasi dan pendekatan berbasis komunitas untuk meningkatkan akses layanan serta mengurangi stigma,” ujar Nina.

Sekretaris KPA Kota Salatiga, Suharyono, S.Kep., melaporkan bahwa workshop ini bertujuan memperkuat komitmen, koordinasi, dan kapasitas anggota KPA Kota Salatiga.

Baca Juga: Imbas Umroh Saat Bencana, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Dijadwalkan Diperiksa Inpektorat


“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia dan diikuti oleh peserta dari unsur pemerintahan, layanan kesehatan, organisasi masyarakat, kader Warga Peduli AIDS (WPA), dan mitra strategis lainnya. Kami berharap kegiatan ini menjadi dorongan nyata dalam memperkuat kolaborasi demi terwujudnya Kota Salatiga yang bebas stigma dan diskriminasi serta berkomitmen menuju eliminasi HIV/AIDS,” jelasnya.


Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, di antaranya Kak Ester dari Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Solidaritas yang membagikan kisah hidupnya sebagai ODHA.


Hadir pula Kak Puta dari Yayasan Peduli Kasih yang menyoroti pentingnya peran pendamping dalam meningkatkan kualitas hidup ODHA serta menekan angka Loss to Follow-Up (LFU), yaitu kondisi ketika pasien yang seharusnya menjalani terapi ARV berhenti datang ke fasilitas kesehatan, sehingga berisiko memperburuk kondisi kesehatannya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X