"Yang terakhir kita mengganti bagian ban kereta karena ban karet ada masa pakainya. Selain itu, hanya perawatan minor di bagian cat kecil-kecil," ucapnya.
Sebelum dua kereta pusaka dikirab, menurut dia, Keraton Yogyakarta melaksanakan ritual "caos dhahar" sebagai bentuk penghormatan dan doa kelancaran prosesi.
"Biasanya ada sesaji khusus saja biar acaranya lancar," kata Pradiptya.
Ia menambahkan, Kirab Trunajaya tersebut merupakan bagian dari perayaan budaya tahunan Keraton Yogyakarta.
"Kirab ini tahun kedua, dan kita harapkan bisa menjadi agenda tahunan. Tapi yang kereta keluar baru tahun ini, makanya jadi salah satu momen istimewa," ujarnya. *