Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon Selatan kembali diserang Israel, begini reaksi UNIFIL

photo author
- Senin, 13 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Serangan udara Israel menewaskan seorang anggota kelompok Hizbullah di Lebanon selatan.  (ANTARA/HO-Anadolu)
Serangan udara Israel menewaskan seorang anggota kelompok Hizbullah di Lebanon selatan. (ANTARA/HO-Anadolu)



HARIAN MERAPI - Bukan Israel kalau tidak bikin onar di dunia. Kesepakatan damai pun sering dilanggar tentara Israel.


Bahkan pasukan PBB pun menjadi target serangan tentara Israel. Pasukan Sementara PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) melaporkan pada Minggu bahwa pasukan Israel kembali melakukan serangan terhadap personel penjaga perdamaian tersebut.

Dalam pernyataannya, UNIFIL mengungkapkan bahwa pada Sabtu (11/10), satu drone Israel menjatuhkan granat yang kemudian meledak di dekat posisi salah satu misi UNIFIL di Kafer Kela, sehingga melukai seorang personel perdamaian.

Baca Juga: Trump sedang cari simpati dunia, awasi gencatan senjata Gaza di pangkalan Israel

Dua drone Israel juga dilaporkan terlihat terbang di dekat posisi tersebut sebelum ledakan terjadi, menurut pernyataan UNIFIL.

"Ini adalah serangan granat kedua terhadap pasukan penjaga perdamaian oleh IDF (militer Israel) bulan ini," menurut pernyataan tim pasukan keamanan PBB itu.

UNIFIL menyampaikan bahwa kejadian ini adalah pelanggaran serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1707 dan menunjukkan "pengabaian terhadap keselamatan personel perdamaian yang menjalankan mandatnya dari Dewan Keamanan PBB."

Mereka turut mengulang lagi seruan kepada pasukan Israel untuk menghentikan serangan terhadap atau di dekat pasukan PBB "yang bekerja membina kembali stabilitas, yang pemulihannya sama-sama menjadi komitmen Israel dan Lebanon"

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Virgo besok Selasa 14 Oktober 2025, rencana Anda mungkin bertentangan dengan rencana orang lain

UNIFIL telah bertugas di Lebanon selatan sejak 1978 dan diperkuat secara signifikan oleh Resolusi DK PBB No. 1701 setelah terjadinya perang antara Israel dan kelompok perlawanan Syiah Lebanon, Hizbullah.

Serangan lintas batas antara Hizbullah dengan pasukan Israel yang terjadi sejak 2023 mengalami eskalasi menjadi peperangan pada September 2024 yang menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai 17.000 lainnya.

Meski gencatan senjata antara kedua pihak tercapai pada November, Israel hampir setiap hari masih melancarkan serangan di Lebanon Selatan hingga kini, dengan dalih menyerang Hizbullah.

Baca Juga: Pengurus baru Kamaba Jogja dilantik, bagian dari pengembangan diri hingga pelestarian nilai-nilai sosial budaya Blora

Israel seharusnya sudah menarik diri sepenuhnya dari wilayah Lebanon selatan sedari awal tahun ini, namun mereka masih mempertahankan posisi militer di lima titik perbatasan.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X