HARIAN MERAPI - Masyarakat ingin segera Pati damai. Sebab, jika situasi pro-kontra terus dibiarkan, menyebabkan wilayah yang dikenal dengan sebutan Bumi Mina Tani semakin tidak kondusif secara politik, serta akan ditinggalkan investor.
Dalam kesimpulan diskusi yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) di Mak'e Jalan Penjawi Pati, Kamis (9/10/2025), peserta berharap munculnya tokoh atau lembaga yang bisa menggelar pertemuan (sarasehan) untuk mempertemukan kelompok yang pro maupun kontra terhadap Bupati Pati Sudewo.
"Masyarakat Pati pingin damai," kata Humas KMS Pati, Alif Ponari.
Baca Juga: Beredar wacana bangun ulang Ponpes Al Khoziny pakai APBN, Dasco: Belum kesimpulan
Sejumlah aktivis mengungkap kronologi hingga terjadi kondisi pro-kontra terhadap kebijakan Bupati Pati Sudewo.
Yakni tuntutan penurunan akibat kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan (PBB-P2) tahun 2025 hingga 250%.
Namun sebelum aksi demo (13/8/2025) ternyata rencana kenaikan PBB-P2 sudah diturunkan Bupati Pati.
Selanjutnya muncul lagi tuntutan mengenai kebijakan bupati. Yang kemudian juga sudah diakomodir pihak legislatif. Yaitu membentuk pansus hak angket.
Baca Juga: Polres Sukoharjo tangkap otak curanmor Pakuwon Mal, ternyata perempuan muda asal Polokarto
"Masyarakat tinggal menunggu hasil kerja pansus hak angket DPRD," tutur Hery, tokoh Kecamatan Gembong.
Yang menarik dari diskusi KMS, sejumlah nama yang masuk di barisan pro maupun kontra, ternyata sama-sama dari rahim perjuangan LBH Djoeang Pati.
Direktur LBH Djoeang, Fatkurochman SH MH mengaku akan segera mempertemukan sejumlah relasinya, dalam sebuah sarasehan yang santai. Sehingga bisa menciptakan Kabupaten Pati yang damai.
Baca Juga: Curi motor milik warga Nogotirto Gamping, AS lari tinggalkan hasil curian dan berhasil ditangkap polisi
Dari kelompok pro, Yayak Gundul menyambut baik, rencana gelaran sarasehan. "Kita bisa mendiskusikan segala isi kebijakan bupati," ujarnya.
Sedang Drs Lilik Salamun, yang dikenal sebagai salasatu sosok yang kerap mengkritisi Bupati Pati Sudewo, ketika dikonfirmasi juga menyatakan setuju rencana gelaran diskusi.
Sementara itu, di hadapan peserta forum dialog antarumat beragama, Bupati Pati Sudewo mengharap hubungan antarumat terjalin harmonis, saling menghargai, saling menghormati, serta toleransi tinggi.
Baca Juga: Data Keracunan MBG akan dibuka ke publik, ini penjelasan Menkes
Bupati Pati Sudewo menegaskan antarumat beragama, menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial. *