Sebagian publik justru skeptis karena tidak ada kejelasan negara mana yang bersedia mengirim pasukan, termasuk mandatnya, dan keberanian mereka menghadapi Israel jika terjadi pelanggaran.
Jadwal Mundurnya Israel
Di sisi lain, salah satu pertanyaan terbesar dalam deal perdamaian Gaza versi Trump dan Netanyahu itu juga tentang waktu tepatnya Israel benar-benar akan menarik diri dari Gaza.
Dalam proposal menyebut penarikan dilakukan secara bertahap, bergantung pada standar keamanan dan demiliterisasi. Meski begitu, belum ada jadwal konkrit maupun indikator yang jelas.
Baca Juga: Demo buruh anarkis, lima mahasiswa di kota Semarang dituntut 3 bulan penjara
Israel bahkan tetap ingin mempertahankan perimeter keamanan sampai Gaza dianggap bebas dari ancaman teror. Hal ini dikhawatirkan hanya memperpanjang status quo tanpa kepastian bagi rakyat Gaza.
Masa Depan Negara Palestina
Poin terakhir yang paling krusial adalah soal prospek negara Palestina yang merdeka.
Trump sempat menyatakan, jika rekonstruksi Gaza berhasil dan PA melaksanakan reformasi, maka ada kemungkinan pembicaraan soal kenegaraan.
Dengan demikian, masa depan Palestina hingga kini masih dinilai tergantung pada serangkaian syarat yang samar.
Pada akhirnya, proposal 20 poin ihwal perdamaian di Gaza yang diungkapkan Trump-Netanyahu kini membawa harapan baru, tetapi juga membuka sederet poin-poin kritis yang perlu ditindaklanjuti segera. *