DKI Jakarta alami kerugian sebesar Rp55 miliar akibat demo di sejumlah wilayah di Ibukota

photo author
- Senin, 1 September 2025 | 17:25 WIB
Gubenur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Pangdam Jayakarta Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri (paling kanan)  ( ANTARA/Lia Wanadriani Santosa. )
Gubenur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Pangdam Jayakarta Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri (paling kanan) ( ANTARA/Lia Wanadriani Santosa. )

HARIAN MERAPI - Total kerugian akibat kerusakan infrastruktur pascademonstrasi di sejumlah wilayah di Kota Jakarta mencapai Rp55 miliar.

Kerusakan itu, di antaranya dialami oleh dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, yakni PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta.

Selain itu, kerusakan juga terjadi pada sejumlah kamera pengawas (CCTV) yang tersebar di wilayah ibu kota.

Dari jumlah tersebut, kerugian akibat kerusakan infrastruktur PT MRT Jakarta sebesar Rp3,3 miliar, kemudian kerusakan infrastruktur Transjakarta sekitar Rp41,6 miliar, sementara kerusakan CCTV dan infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar.

Baca Juga: Israel hancurkan artefak Islam di Masjid Al-Aqsa, begini tuduhan pemerintah Palestina

"Total kerusakan Rp55 miliar," kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/9/2025).

Dia mengatakan terdapat 22 halte Transjakarta, baik Bus Rapid Transit (BRT/jalur khusus) maupun non-BRT, ditambah satu pintu tol yang rusak imbas unjuk rasa pada pekan lalu.

Dari jumlah tersebut, enam halte Transjakarta di antaranya dibakar dan dijarah, lalu 16 halte lainnya dirusak dan dijadikan sasaran vandalisme oleh oknum tak bertanggung jawab.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sambung dia, sudah mulai memperbaiki seluruh halte yang mengalami kerusakan itu sejak Sabtu (30/8).

"Seluruh halte yang dirusak tersebut, mulai dari hari Sabtu sudah dilakukan pembersihan, dan segera akan kami lakukan perbaikan. Mudah-mudahan, baik yang rusak sedang, rusak berat, bisa kami selesaikan tanggal 8 atau 9 September 2025," ujar Pramono seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Sri Mulyani minta maaf usai rumahnya dijarah massa, ini janjinya untuk melakukan perbaikan

Lebih lanjut, dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta menggunakan dana kontijensi atau dana cadangan yang disisihkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur tersebut.

"Untuk penggunaan anggaran, kami sudah meminta izin kepada Kepala Kejaksaan Tinggi untuk dilakukan pendampingan. Untuk itu, yang digunakan adalah dana kontinjensi," jelas Pramono.

Tak berhenti sampai di situ, dia mengungkapkan Pemprov DKI juga mengeluarkan dana sebesar Rp18 miliar untuk program tarif gratis layanan Transjakarta dan MRT selama satu pekan, mulai 31 Agustus hingga 7 September 2025.

Estimasi kerugian yang ditanggung Pemprov DKI itu merupakan salah satu hasil rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta pada Senin di Balai Kota DKI Jakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X