HARIAN MERAPI - Insiden kericuhan yang diduga melibatkan antarkelompok suporter sepak bola di sejumlah titik Kota Yogyakarta pada Minggu malam, masih didalami polisi.
"Kemarin yang dimonitor (kericuhan) hanya di (Tempat Khusus Parkir) Ngabean sama di Lempuyangan. Sementara itu, yang lain baru nanti akan dilaporkan," kata Pejabat Sementara (Ps) Kasihumas Polresta Yogyakarta Iptu Gandung Harjunadi saat ditemui di Mapolresta Yogyakarta, Senin (25/8/2025).
Gandung menyebut pemicu kericuhan masih dalam penyelidikan. Termasuk informasi yang beredar di media sosial mengenai dugaan bus rombongan suporter asal Bandung menabrak warga.
"Itu baru diselidiki," ucap dia seperti dilansir Antara.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah laga pekan ketiga Super League yang mempertemukan PSIM Yogyakarta dengan Persib Bandung di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, DI Yogyakarta.
Baca Juga: Bumi Mataram Volley Ball Academy Juara 1 Piala PBV Purwakarta
Namun, kepolisian belum memastikan apakah kelompok suporter yang terlibat kericuhan memiliki keterkaitan langsung dengan tim sepak bola dalam laga tersebut.
Menurut Gandung, salah satu kelompok yang disebut datang dari Bandung, Jawa Barat, tidak mengenakan atribut tim dan sebagian telah memesan kamar hotel di Kota Yogyakarta.
"Itu kan tujuannya ke sini ya, ada yang nonton, ada yang wisata. Kan enggak ada pakai atribut. Memang sudah banyak 'booking' di hotel," katanya.
Terkait korban, kepolisian mencatat beberapa orang mengalami luka akibat insiden semalam.
"Ada beberapa itu yang luka. Ada yang di kepala, ada yang lecet-lecet. Tapi penonton 177 orang yang dari pagi di sini sudah diberangkatkan ke Bandung," ujarnya.
Baca Juga: Menyelam di kedalaman 40 meter, ditemukan meninggal di perairan Sembalun Lombok, ini kronologinya
Selain itu, ia menambahkan, sekitar 15 orang lainnya yang sebelumnya diamankan di Mako Brimob Polda DIY Baciro, Kota Yogyakarta, diberangkatkan dengan kereta api pada pagi hari.
"Ada yang naik bis, ada yang naik kereta," kata Gandung.
Sementara itu, kepolisian hingga kini masih mendata kerusakan kendaraan imbas kericuhan tersebut.