Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Husna Sentolo Kulon Progo bahas 'Meneladani Kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam hidup berkeluarga dan berorganisasi'

photo author
- Minggu, 24 Agustus 2025 | 10:59 WIB
Khamim ZP foto bersama Ketua PCM Sentolo Drs. H. Kasdiyono, Ketua PRM Sentolo Drs. Dalmono dan jamaah Ahad Pagi seusai pengajian (Dok. Panitia)
Khamim ZP foto bersama Ketua PCM Sentolo Drs. H. Kasdiyono, Ketua PRM Sentolo Drs. Dalmono dan jamaah Ahad Pagi seusai pengajian (Dok. Panitia)

Pertama, jujur (shidiq), satu kepemimpinan rasuli yang jujur dan benar serta terhindar dari kedustaan dan kebohongan. Segala apa yang diucapkan patut didengar dibenarkan, dan satunya antara perkataan dan perbuatan.

Kejujuran beliau tidak terkenal hanya di kalangan para sahabat, tapi juga para musuh pun mengakui hal tersebut.

Indikator kepemimpinan yang bersifat shidiq adalah memiliki integritas kepribadian, niat yang tulus karena Allah SWT, bisa berfikir alternatif, berbicara dengan benar, memiliki sikap yang terpuji, dan memiliki perilaku teladan.

Kedua, menyampaikan perintah (tabligh), satu kepemimpinan rasuli yang menyampaikan dan menyebarluaskan informasi atau suatu perintah yang baik, tanpa ada upaya untuk menyembunyikan untuk dirinya sendiri.

At-Tabligh artinya adalah menyampaikan. Tidak pernah sekalipun Rasulullah menyimpan wahyu dari Allah untuk dirinya atau hanya untuk keluarganya sendiri.

Firman Allah SWT: “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Maidah, 5:67).

Kepemimpinan tabligh adalah kepemimpinan yang berlandaskan kasih sayang, dengan indikator: komunikatif, transparan, membimbing, visioner, dan memberdayakan.

Ketiga, terpercaya (amanah), satu kepemimpinan rasuli yang terpercaya dalam mengemban amanat atau kepercayaan yang datangnya dari Allah SWT maupun orang lain. Al-Amanah merupakan sifat wajib bagi rasul yang sangat berperan di dalam keberhasilan dakwah. Sifat ini begitu melekat pada para rasul.

Setiap perkataan maupun perbuatan yang ditunjukkan oleh rasul sudah pasti dapat dipercayai. Rasulullah tidak mungkin ingkar terhadap perbuatan atau ucapannya, karena tidak ada satupun perbuatannya yang terlepas dari maksud Allah SWT.

Rasulullah Muhammad SAW tidak khianat atau mengingkari janji-janjinya, sebab jika berperilaku yang seperti itu termasuk pemimpin yang munafik dan tidak memiliki pendirian yang kuat. Kepemimpinan yang amanah adalah kepemimpinan yang bertanggung jawab dengan indikator: terpercaya, cepat tanggap, akurat, dan disiplin.

Keempat, cerdas (fathonah), satu kepemimpinan rasuli yang cerdas dalam mengemban amanat, baik secara intelektual, emosional, moral, bahkan spiritual. Pemimpin haruslah seorang yang cerdas dan profesional. Ketololan dan kedunguan seorang pemimpin merupakan awal dari kesalahpahaman dari orang-orang yang dipimpinnya, yang pada akhirnya mendatangkan perpecahan dan kehancuran.

Dalam Kata Sambutannya, Ketua PCM Sentolo Drs. H. Kasdiyono yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo berharap agar jamaah dapat mengaplikasikan apa yang disampaikan penceramah ke dalam kehidupan sehari-hari.

Program PCM dan PCA yang sudah ada dapat dilanjutkan bahkan ditingkatkan lagi agar kehadiran Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Sentolo dapat memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitar. Tebar manfaat merupakan bentuk nyata kepedulian Muhammadiyah/’Aisyiyah berkaitan dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). *

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
X