Israel masih blokade Gaza, warga Palestina kirim pesan putus asa tentang kelaparan, begini reaksi PBB

photo author
- Selasa, 22 Juli 2025 | 11:30 WIB
Ilustrasi reruntuhan gedung-gedung di Jalur Gaza akibat 15 bulan serbuan Israel.  (ANTARA/Anadolu)
Ilustrasi reruntuhan gedung-gedung di Jalur Gaza akibat 15 bulan serbuan Israel. (ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Kondisi warga sipil di Gaza kian memprihatinkan menyusul blokade Israel. Di Gaza terjadi krisin pangan yang memilukan.


Warga Palestina di Gaza dilanda kelaparan dan kini mereka mengirim pesan putus asa akibat blokade Israel.


Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Senin mengeluarkan peringatan terkait krisis pangan parah di Gaza, dengan melaporkan bahwa mereka menerima “pesan-pesan putus asa tentang kelaparan” dari warga sipil.

Baca Juga: Kelakar Prabowo saat Zulhas Sanggupi Jadi Ketua Satgas Kopdes Merah Putih: Kalau Jawab Tidak Bisa, Terpaksa Reshuffle

“Kami menerima pesan-pesan putus asa tentang kelaparan dari Gaza, termasuk dari rekan-rekan kami,” tulis UNRWA melalui platform X.

“Harga bahan makanan telah melonjak hingga 40 kali lipat,” ucap badan tersebut menekankan.

UNRWA turut membagikan bukti struk pembelian yang menunjukkan harga 1 kilogram gula kini mencapai 100 dolar AS (sekitar ), sementara harga tepung, beras, dan lentil berkisar antara 23-30 dolar AS (Rp per kilogram — totalnya 183 dolar AS (Rp hanya untuk empat bahan pokok.

Meskipun krisis ini semakin memburuk, UNRWA mengonfirmasi bahwa “tepat di luar Gaza, di gudang-gudang penyimpanan, UNRWA memiliki cukup stok makanan untuk seluruh populasi Gaza selama lebih dari tiga bulan.”

Baca Juga: Nikita Mirzani Cabut Gugatan Rp100 Miliar terhadap Reza Gladys, Kuasa Hukum Bantah Kurang Bukti: Ini Soal Skala Prioritas

“Penderitaan di Gaza adalah buatan manusia dan harus dihentikan,” tegas UNRWA, sembari menyerukan pencabutan segera pengepungan serta masuknya bantuan kemanusiaan secara aman dan skala besar.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 18 orang telah meninggal akibat kelaparan hanya dalam 24 jam terakhir, menyoroti bencana kemanusiaan yang semakin meningkat akibat pengeboman tanpa henti dan kesengsaraan yang mendorong warga sipil hingga ke ambang batas.

Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan hampir 59.000 warga Palestina di Jalur Gaza, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, menyebabkan runtuhnya sistem kesehatan, dan menciptakan krisis pangan yang parah.

Baca Juga: Viral Emak-emak di Mempawah Kalbar Adu Mulut dengan Petugas Gegara Kesal Jalan Ditutup untuk Car Free Day

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya terhadap wilayah kantong tersebut.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X