HARIAN MERAPI - Meski belum ada sebulan beroperasi, Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP) Sinduadi bisa meraih omzet penjualan hingga Rp57,2 juta di luar usaha simpan pinjam yang bermodal besar.
Omzet penjualan sebesar Rp57,2 juta rupiah yang diperoleh Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, berasal dari gerai usaha sembako, gas bersubsidi, dan lainnya, kecuali simpan pinjam.
Ketua Koperasi Desa Merah Putih Kliwon Suherman, mengatakan omzet penjualan sebesar itu diraih hanya dalam waktu 18 hari sejak beroperasi pada 1 Juli lalu.
Baca Juga: Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan sebut Koperasi Desa Merah Putih bisa cegah beras oplosan
"Saat ini, Kopdes MP sudah berjalan dengan beberapa gerai usaha seperti sembako, gas, klinik kesehatan, dan apotek, serta lainnya," kata Kliwon Suherman usai menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Sabtu (19/7/2025).
Seperti diketahui, Kopdes Merah Putih Sinduadi merupakan satu dari dua Kopdes MP yang menjadi role model pengembangan koperasi bagi daerah lain di Indonesia. Adapun satunya lagi adalah Kopdes MP Tamanmartani di Kapanewon Kalasan.
Saat ini, Kopdes MP Sinduadi mulai beroperasi dengan sejumlah unit usaha seperti jasa fotokopi, agen BRI Link, agen pos, pupuk dan gas bersubsidi, serta pergudangan.
Baca Juga: Sri Sultan Sarankan Nasabah BUKP Galur dan Wates Tempuh Jalur Perdata
"Adapun untuk usaha simpan pinjam, kami sudah ada anggota sebanyak 995 orang dengan modal awal sebesar Rp1,7 miliar," kata Kliwon Suherman.
Dia mengungkapkan, Kopdes MP Sinduadi mulai bergerak dengan sejumlah tenaga kerja yang terdiri dari 5 orang pengurus, 3 pengawas, dan 4 orang tenaga operasional.
Kliwon Suherman mengatakan, jika pihaknya juga bekerja sama dengan BUMKal dan pihak ketiga lainnya dalam menjalankan beberapa gerai usahanya.
Baca Juga: Bupati Sleman bertemu Bupati Konawe Selatan bahas permasalahan transmigran asal Sleman
"Adapun jumlah tenaga kerja nantinya juga bisa saja bertambah seiring kebutuhan yang meningkat, dan evaluasi," katanya.
Kliwon Suherman mengaku optimis dengan jumlah warga di Kalurahan Sinduadi yang mencapai 34.000 orang, koperasi bisa cepat berkembang dan maju.
Dia pun berharap dengan bimbingan kementerian, pemerintah daerah, dan dinas terkait, pihaknya juga ingin keluar dari zona nyaman dalam mengembanhkan usaha koperasi.