Kehidupan yang diberkahi lebih cenderung penuh kebahagiaan. Sedangkan mencari ilmu dengan semangat dapat mengembangan diri dan potensi.
Semangat untuk mencari ilmu memungkinkan seseorang untuk terus berkembang dan mengoptimalkan potensinya. Pencapaian dalam belajar dan pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan agama memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan.
Pengelolaan Harta dengan Ilmu: Ilmu yang dimiliki membantu seseorang dalam mengelola harta dengan bijaksana, memastikan bahwa harta tersebut digunakan untuk tujuan yang baik dan benar. Ini bukan hanya membawa kebahagiaan di dunia, tetapi juga pahala di akhirat.
6. Usia yang berkah
Dalam Islam, usia yang berkah sering diartikan sebagai umur yang diisi dengan kebaikan, amal saleh, dan manfaat bagi diri sendiri serta orang lain. Konsep ini dapat menjadi indikator kebahagiaan karena berkahnya usia mencerminkan kualitas hidup yang sejalan dengan prinsip-prinsip keagamaan dan spiritual.
Dalam Islam, kebahagiaan tidak hanya diukur dari materi atau kesenangan duniawi, tetapi lebih pada ketenangan batin, kedekatan dengan Allah, dan kualitas hidup yang dijalani sesuai dengan ajaran agama.
Usia yang berkah adalah cerminan dari hidup yang berkualitas ini, sehingga menjadi salah satu indikator penting dari kebahagiaan dalam perspektif Islam.
7. Memperdalam Ilmu agama
Memperdalam ilmu agama dalam Islam adalah salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan sejati karena ilmu agama membantu seseorang memahami tujuan hidup, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.
Dengan memperdalam ilmu agama, seorang Muslim dapat menemukan kebahagiaan yang sejati dan abadi, baik di dunia maupun di akhirat. Ilmu agama menjadi kompas yang menuntun hidup menuju ridha Allah, yang merupakan puncak kebahagiaan dalam Islam.*