Khamim Zarkasih sampaikan 'Semangat Hijrah untuk Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan di Tahun yang Baru' saat menjadi khatib Shalat Jumat di Balaikota

photo author
- Sabtu, 28 Juni 2025 | 09:30 WIB
Khamim Zarkasih (tengah) bersama Ketua Takmir Masjid P. Diponegoro H. Syamsul Azhari dan salah seorang imam tetap Nurhidayat (Dok. Pribadi)
Khamim Zarkasih (tengah) bersama Ketua Takmir Masjid P. Diponegoro H. Syamsul Azhari dan salah seorang imam tetap Nurhidayat (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. menjadi khatib Shalat Jumat di Masjid P. Diponegoro Kompleks Balaikota, Muja Muju, Umbulharjo Kota Yogyakarta, Jumat, 27 Juni 2025.

Khatib menyampaikan khotbah yang inspiratif dan memberikan motivasi kepada jemaah untuk meningkatkan kualitas iman dan amal di Tahun Baru 1447 H, dengan tema: ”Semangat Hijrah untuk Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan di Tahun yang Baru”.

Pang pada intinya adalah menjelaskan tentang pentingnya meningkatkan kualitas diri dalam seluruh aspek kehidupan.

Baca Juga: Kelemahan-kelemahan manusia dan cara mengatasinya

Khutbah diawali dengan mensitir QS Al-Hasyr ayat 18: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Kepada orang-orang yang beriman diperintahkan agar bertakwa kepada Allah, dengan melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Termasuk melaksanakan perintah Allah ialah memurnikan ketaatan dan menundukkan diri hanya kepada-Nya, tidak ada sedikit pun unsur syirik di dalamnya, melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan, dan mengadakan hubungan baik sesama manusia.

Dalam ayat yang lain diterangkan tanda-tanda orang bertakwa: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat,

Baca Juga: Sifat-sifat yang harus dimiliki orang tua dalam mendidik anak

tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim,

orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji,

dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (al-Baqarah/2: 177).

Dalam Al-Qur’an ungkapan kata takwa mempunyai beberapa arti, di antaranya:
Pertama, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan diajarkan Rasulullah saw seperti contoh ayat di atas.

Baca Juga: Menjaga kesucian hati

Kedua, takut melanggar perintah Allah dan memelihara diri dari perbuatan maksiat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X