Antara lain, termasuk upaya pengayaan terhadap khasanah bahasa sastra terutama yang dipergunakan untuk panatacara. Selain itu, PPY sebagai salah satu mitra Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman.
“Di antaranya dalam pelestarian salah satu Objek Pemajuan Kebudayaan-OPK yaitu, bahasa. Semoga, kegiatan serupa dapat dilaksanakan dengan menyasar kepada generasi muda,” harapnya.
Adapun contoh materi yang ditegaskan Suyitno, yakni pentingnya bekal yang perlu dimiliki seorang panatacara. Antara lain, soal bahasan dan sastra maupun terkait tata busana/pakaian.
Termasuk pula, bisa jelas dalam setiap perkataan yang diucapkan, cermat/teliti terkait gendhing/musik pengiring, pandai mengatur waktu, tak merasa paling bisa, dan penting pula bisa mengutamakan sopan-santun.
“Seorang panatacara, ketika mengakhiri tugas di suatu acara, sebisa mungkin dengan kata-kata ataupun bahasa yang indah, sebagai contoh: Jaya-jaya wijayanti, lebur dening pangastuti,” ungkap Suyitno.*