HARIAN MERAPI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo programkan regrouping tiga SMPN karena peserta didik minim dengan tidak membuka Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Artinya pihak sekolah saat ini tinggal menghabiskan siswa yang ada hingga lulus. Sedangkan tenaga pendidik akan dilakukan penataan.
Ketiga sekolah negeri tersebut yakni SMPN 3 Bendosari, SMPN 4 Nguter dan SMPN 3 Bulu.
Program regrouping sudah diajukan Disdikbud Sukoharjo ke Pemkab Sukoharjo untuk ditindaklanjuti. Program akan segera terlaksana.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Selasa (24/6/2025) mengatakan, sudah menerima pengajuan usulan regrouping tiga sekolah tingkat SMPN. Ketiga sekolah memiliki jumlah peserta didik sebagai minim.
Bahkan saat dilaksanakan SPMB setiap tahun calon murid baru yang mendaftar juga sangat sedikit.
Kondisi tersebut membuat Disdikbud Sukoharjo berencana melakukan regrouping. Namun demikian pelaksananya nanti masih menunggu tahap persiapan selesai lebih dulu.
Baca Juga: Kejagung Periksa Nadiem Makarim sebagai Saksi Selama 12 Jam, Dicecar dengan 31 Pertanyaan Pokok
"SMPN tetap melaksanakan SPMB online tahun ajaran 2025/2026. Khusus ada tiga SMPN yakni SMPN 3 Bendosari, SMPN 4 Nguter dan SMPN 3 Bulu tidak ikut SPMB karena sangat minim jumlah muridnya dan akan diprogramkan dilakukan regrouping," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo masih menunggu tahapan persiapan selesai dilakukan Disdikbud Sukoharjo terkait program regrouping tiga sekolah.
Hal ini penting dilakukan mengingat tidak sebatas menggabungkan tiga sekolah saja, melainkan juga mengenai nasih tenaga pendidik dan hak pendidikan anak di wilayah tersebut.
"Tiga sekolah tersebut tetap dipantau dan kedepannya haj anak tetap bisa mendapat pendidikan di sekolah," lanjutnya.
Baca Juga: Pos Indonesia Cetak Prangko Bergambar Sri Sultan Hamengku Buwono X
Kepala Disdikbud Sukoharjo Heru Indarjo, mengatakan, ada tiga SMPN yang tidak ikut pelaksanan SPMB online tahun ajaran 2025/2026. Ketiga sekolah negeri tersebut yakni SMPN 3 Bendosari, SMPN 4 Nguter dan SMPN 3 Bulu.
Disdikbud Sukoharjo sudah menerima pengajuan ketiga SMPN tidak ikut SPMB online tahun ajaran 2025/2026. Ketiganya memiliki kendala salah satunya minimnya peserta didik.
Disdikbud Sukoharjo setelah menerima pengajuan dari ketiga SMPN tersebut kemudian melakukan evaluasi dan meminta masukan dari masyarakat, guru, pihak desa dan tokoh di sekitar sekolah. Hal ini dilakukan sebagai dasar pengambilan keputusan dinas.
"Ketiga SMPN tersebut akhirnya tidak ikut SPMB tahun ajaran 2025/2026. Kami putuskan setelah melakukan evaluasi dan meminta masukan dari pihak terkait," ujarnya.
Dalam pelaksanaan evaluasi dan masukan pihak terkait diketahui bahwa tiga SMPN tersebut sangat sulit mendapat murid baru setiap SPMB digelar.
Penyebabnya karena jarak sekolah dengan sekolah lainnya sangat dekat. Kondisi tersebut berdampak pada ketiga SMPN tersebut kalah bersaing dengan sekolah lain didekatnya.
Calon murid baru pada saat SPMB digelar lebih memilih sekolah lain yang ada didekat ketiga SMPN tersebut. Pilihan tersebut dilakukan calon murid karena lebih memprioritaskan kualitas sekolah.
"SMPN 3 Bendosari, SMPN 4 Nguter dan SMPN 3 Bulu setiap tahunnya saat SPMB digelar kalah bersaing dan rata-rata hanya menerima tiga sampai empat murid baru saja," lanjutnya.
Disdikbud Sukoharjo pada tahun ajaran 2025/2026 tidak memasukan SMPN 3 Bendosari, SMPN 4 Nguter dan SMPN 3 Bulu pada sistem SPMB. Namun demikian kedepan akan dilakukan evaluasi lanjutan agar pendidikan tetap berjalan di wilayah sekolah tersebut.
"Kemungkinan akan dilakukan regrouping atau penggabungan terhadap tiga SMPN tersebut. Sekarang sedang dilakukan kajian dan evaluasi. Terpenting juga meminta masukan pihak terkait," lanjutnya.
Disdikbud Sukoharjo sudah melakukan persiapan menyambut tahun ajaran baru 2025/2026 tingkat SMP dengan pelaksanan SPMB online. SPMB online jenjang SMP tahun ajaran 2025/2026 dimulai verifikasi piagam kejuaraan 16-18 Juni 2025, penyerahan hasil verifikasi piagam dan kepanduan 19 Juni 2025, pelaksanaan SPMB 24-26 Juni 2025, validasi data 27 Juni 205 dan pengumuman dan pelaksanaan daftar ulang SPMB 28 dan 30 Juni 2025.
Alur verifikasi piagam SPMB SMP dimulai dari calon pendaftar datang ke kantor Disdikbud Sukoharjo dan mengumpulkan dokumen NISN yang dicetak dari laman https://nisn.data.kemendikbud.go.id sebanyak dua lembar.
Tahapan selanjutnya calon pendaftar membawa piagam asli dan foto copy piagam yang akan dimulai sebanyak dua lembar yang dilegalisir sesuai ketentuan.
Terakhir calon pendaftar menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa piagam yang diajukan adalah asli dan sanggup diproses secara hukum apabila diketahui bahwa piagam tersebut ternyata palsu.
Piagam penghargaan yang diakui adalah yang dicapai murid dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mulai 1 Juni 2022 hingga 18 Juni 2025, jika calon murid memiliki lebih dari satu piagam penghargaan baik kejuaraan maupun kepanduan maka yang dinilai hanya satu yang memiliki skor tertinggi,
piagam yang dapat diverifikasi adalah piagam asli yang diterbitkan atau disahkan oleh instansi pemerintah atau induk organisasi resmi yang diakui pemerintah. Kejuaraan tidak berjenjang tingkat karesidenan dinilai sama dengan kejuaraan tingkat kabupaten.
Alur pendaftaran SPMB SMP dimulai dari calon murid menyiapkan dokumen berkas pendaftaran, calon pendaftar datang ke SMP pilihan 1. Calon pendaftar mengisi formulir pendaftaran secara lengkap.
Panitia SPMB melakukan proses pendaftaran secara online di spmb.sukoharjokab.go.id. Panitia SPMB SMP melakukan verifikasi kelengkapan berkas pendaftaran.
Pendaftar memantau hasil seleksi dan pengumuman di spmb.sukoharjokab.go.id. Terakhir, panitia mencetak bukti pendaftaran dan menandatanganinya dengan pendaftar.
"Jalur pendaftaran SPMB SMP ada empat yakni domisili, afirmasi, mutasi dan prestasi," lanjutnya.
Pertama, jalur pendaftaran domisili adalah jalur dalam penerimaan murid baru yang diperuntukan bagi calon murid yang berdomisili di dalam wilayah penerimaan murid baru yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.