Israel mulai melunak, izinkan 100 truk bantuan kemanusiaan masuki Gaza, begini kebijakannya

photo author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi - Suasana pembebasan tawanan konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza.  (ANTARA/Anadolu)
Ilustrasi - Suasana pembebasan tawanan konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu)

“Truk-truk tersebut masih berada di bawah pengawasan tingkat akhir otoritas Israel, dan kami masih memerlukan izin untuk mengambilnya,” ujar Laerke.

Namun, pada Selasa pagi, situasi mulai berubah. “Pagi ini, kami telah mendapatkan izin untuk mengambil kelima truk tersebut. Itu yang bisa saya konfirmasi saat ini. Kami juga telah menerima izin untuk mengambil truk-truk lain yang kemungkinan masuk hari ini,” katanya menambahkan.

OCHA dan organisasi kemanusiaan lainnya secara konsisten menyerukan akses kemanusiaan yang aman, berkelanjutan, dan dalam skala besar ke Gaza, di mana pasokan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar sangat terbatas.

Kepala OCHA Tom Fletcher sebelumnya pada Selasa memperingatkan dalam wawancara dengan program Radio 4 BBC bahwa sekitar 14.000 bayi di Gaza dapat meregang nyawa dalam waktu 24 jam ke depan jika truk bantuan tidak segera mencapai komunitas di wilayah tersebut.

Baca Juga: Final Liga Europa Manchester United vs Tottenham, Bruno Fernandes Minta Skuad MU All Out

Fletcher menjelaskan bahwa ribuan truk bantuan yang berisi "makanan bayi dan nutrisi" telah siap dikirim, namun tertahan akibat pembatasan dari Israel.

Bantuan untuk Gaza tertahan di Yordania

Dalam pengarahan PBB yang sama, juru bicara Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Louise Wateridge menggambarkan ketimpangan besar antara kebutuhan mendesak di Gaza dan bantuan yang tertahan hanya beberapa jam perjalanan jauhnya.

Berbicara secara daring dari Amman, Yordania, ia mengatakan: “Di sini tersedia makanan untuk sekitar 200.000 orang selama sebulan penuh. Ada obat-obatan untuk menjaga operasional sembilan pusat kesehatan UNRWA dan 38 titik medis lainnya -- cukup untuk merawat 1,6 juta orang. Tersedia pula paket kebersihan untuk 200.000 keluarga, selimut, serta perlengkapan belajar untuk 375.000 anak.”

Sementara itu, rekaman video dari koleganya di Gaza menunjukkan bahwa gudang-gudang UNRWA di dalam wilayah tersebut kini kosong.

Baca Juga: Tambah Lini Tengah, Real Madrid Tertarik Boyong Rodri dari Manchester City

Wateridge menambahkan bahwa UNRWA memiliki stok bantuan bukan hanya di Amman, tetapi juga di titik-titik logistik lainnya termasuk di Mesir.

“Situasinya sungguh tidak masuk akal. Ini mengerikan, dan terus terang, tidak bisa dimaafkan. Semua bantuan ini hanya berjarak tiga jam dari Gaza. Seharusnya bisa tiba sore ini,” tegasnya.

Sejak Oktober 2023, militer Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza dan menolak seruan internasional untuk gencatan senjata.

Serangan tersebut telah menewaskan hampir 53.500 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X