Wujudkan ketahanan pangan keluarga, warga diminta manfaatkan pekarangan untuk perikanan dan hortikultura

photo author
- Rabu, 7 Mei 2025 | 11:00 WIB
Untuk mendukung ketahanan pangan, BRI mengucurkan kredit di sektor pertanian. (Dok BRI)
Untuk mendukung ketahanan pangan, BRI mengucurkan kredit di sektor pertanian. (Dok BRI)

Pemkab Sukoharjo sudah menggerakkan OPD terkait seperti Dinas Pertanian dan Perikanan serta Dinas Pangan. Termasuk pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan dalam hal menggiatkan program ketahanan pangan. Hasilnya Kabupaten Sukoharjo mampu swasembada pangan khususnya beras dan daging sapi. Setiap tahun petani mampu surplus beras dimana kebutuhan pangan daerah selalu terpenuhi. Bahkan beras hasil panen petani mampu membantu pemenuhan kebutuhan pangan tingkat provinsi.

Program ketahanan pangan dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian disemua wilayah. Lahan pertanian tersebut dimaksimalkan dengan ditanami berbagai tanaman pangan. Termasuk membuka lahan baru dimana sebelumnya jarang dimanfaatkan karena kekurangan kebutuhan air.

Baca Juga: Serahkan Kunci Rumah Subsidi, Menteri PKP: Program Ini Bukan untuk Membungkam Wartawan

Pembukaan lahan baru dilakukan seperti di tegalan maupun sawah tadah hujan. Lahan tegalan dilakukan penanaman tanaman non padi berupa palawija seperti jagung, ketela, singkong dan kedelai. Selain itu juga ditanami berbagai jenis buah. Sedangkan sawah tadah hujan tetap diprioritaskan ditanami padi.

Pemkab Sukoharjo sudah membantu penyediaan sumur dalam dalam program pompanisasi pertanian di sawah tadah hujan dan lahan pertanian lainnya. Hal ini untuk membantu petani memenuhi kebutuhan air pertanian.

"Program ketahanan pangan sekarang akan lebih mudah dimana ada keterlibatan dari jajaran Polri dan TNI sesuai kebijakan dari pemerintah pusat. Harapannya hasil pertanian Sukoharjo mampu membantu pangan nasional. Kabupaten Sukoharjo sudah berhasil swasembada pangan dimana setiap tahun selalu surplus beras hasil panen petani lokal," lanjutnya.

Pemkab Sukoharjo meminta kepada OPD terkait untuk membantu pemantauan. Sebab sistem pertanian sekarang dilakukan dengan pemanfaatan lahan disemua wilayah sampai ditingkat desa dan kelurahan.

"Jadi gerakan tanam tanaman pangan ini tidak hanya dilakukan petani saja. Tapi juga sejumlah komponen mulai dari generasi muda atau milenial, ibu-ibu PKK, kelompok wanita tani dan warga masyarakat lainnya. Pendampingan bahkan dilakukan dengan melibatkan penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo," lanjutnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo di Depan Purnawirawan TNI-Polri: Keberhasilan Bangsa Berkat Pendahulu

Widodo menjelaskan, di Kabupaten Sukoharjo memang masih diprioritaskan tanaman pangan padi disemua wilayah. Namun dibeberapa wilayah sekarang sudah menjadi sentra beberapa tanaman pangan seperti jagung di wilayah Kecamatan Grogol, Mojolaban dan Polokarto, Kedelai di Kecamatan Weru, singkong, kacang tanah dan ketela di Kecamatan Bendosari, Nguter, Tawangsari, Weru dan Bulu. Selain itu ada juga tanaman buah seperti semangka, melon, pepaya, alpukat, durian, mangga dan lainnya disejumlah wilayah.

"Pemkab Sukoharjo juga sudah memberikan sejumlah bantuan kepada petani berupa alat mesin pertanian modern (alsintan), bibit tanaman, pupuk, saluran irigasi bahkan modal usaha," lanjutnya.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X