17 desa di Sukoharjo rawan kekurangan air bersih

photo author
- Senin, 5 Mei 2025 | 15:45 WIB
Arsip. Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengirim bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan.  (Wahyu imam ibadi)
Arsip. Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengirim bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Sebanyak 17 desa di Kabupaten Sukoharjo rawan kekurangan air bersih saat musim kemarau. Kondisi sekarang cuaca panas dengan ditandai peningkatan suhu udara dalam dua Minggu terakhir.

Stok air bersih di sumur dan penampungan air milik warga diperkirakan masih mencukupi dalam satu atau dua bulan kedepan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (5/5) mengatakan, BPBD Sukoharjo mencatat ada 17 dari total 150 desa di Kabupaten Sukoharjo rawan kekurangan air bersih saat musim kemarau.

Kondisi cuaca panas berdampak pada lingkungan menjadi kering. Dampaknya sumur warga ikut mengering dan debit air bersih turun drastis.

Baca Juga: Motor diparkir di kos-kosan Klitren Yogya raib, ternyata ini pelakunya

Data BPD Sukoharjo diketahui total ada 17 desa rawan kekeringan di Kabupaten Sukoharjo tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu.

Data BPBD Sukoharjo diketahui wilayah rawan kekeringan tinggi di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar, Desa Alasombo, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang dan Desa Ngreco.

Wilayah Kecamatan Bulu kerawanan kekeringan tinggi di Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Puron. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.

Berdasarkan data tersebut BPBD Sukoharjo memperkirakan kekeringan pada musim kemarau berdampak pada kekurangan air bersih warga akan terjadi pada wilayah teratas yakni di tiga desa di Kecamatan Bulu. Ketiganya yakni Desa Kamal, Desa Kunden dan Desa Puron.

Baca Juga: Inilah daftar harga terbaru BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP turun pada Mei 2025

Cuaca panas juga berdampak pada kekeringan di wilayah lainnya di bawah Kecamatan Bulu yakni Kecamatan Weru dan Tawangsari. Ketiga kecamatan tersebut memiliki karakteristik di perbukitan kering. Warga mengandalkan mendapat air bersih dari sumur, sumber penampungan dan Pamsimas.

"Kondisi cuaca semakin panas. Bahkan suhu udara terasa panas saat malam hari. Terus kami pantau kondisi wilayah dan sementara ini stok air bersih di sumur warga masih tersedia. Diperkirakan satu atau dua bulan kedepan aman. Tapi itu juga tergantung kondisi cuaca, apabila suhu udara terus naik dan cuaca semakin panas maka mempercepat penurunan debit air bersih sumur warga," ujarnya.

BPBD Sukoharjo meminta kepada pemerintah desa dan kecamatan setempat untuk aktif memantau kondisi air. Pemantauan difokuskan pada lingkungan dan ketersediaan air bersih.

"Pemkab Sukoharjo sudah membantu pembangunan beberapa titik sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga saat musim kemarau. Nanti kami juga akan memantau itu. Mudah-mudahan kebutuhan air bersih warga bisa terpenuhi saat kemarau," lanjutnya.

Baca Juga: Pers dan industri media hadapi tantangan berat, harus cari model bisnis baru, ini salah satunya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X