HARIAN MERAPI - Kecamatan Weru menjadi wilayah terdampak kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau paling parah.
Total ada 766 kepala keluarga (KK) atau 3.419 jiwa di lima desa kekurangan air bersih.
Wilayah lain terdampak kekeringan yakni Kecamatan Tawangsari dan Bulu. Di sana masing-masing ada tiga desa warganya kekurangan air bersih.
Baca Juga: Pencuri Talas Tewas Dibacok Pemilik Kebun di Kelurahan Sindang Barang Bogor Kota
Untuk mengatasi masalah tersebut kebutuhan air bersih sepenuhnya sudah ditanggung Pemkab Sukoharjo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (14/10/2024) mengatakan, kondisi wilayah yang terdampak kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau terjadi di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu.
Ketiga kecamatan tersebut berada di wilayah bagian selatan Kabupaten Sukoharjo dengan karakteristik perbukitan kering.
Kekeringan terjadi di tiga kecamatan tersebut hampir bersamaan sekitar periode Agustus dan September lalu. Akibatnya warga di sana kekurangan air bersih.
Baca Juga: PSSI Bantah Belum Layangkan Protes Resmi ke AFC Terkait Kontroversi Wasit Ahmed Al Kah
Berdasarkan data BPBD Sukoharjo diketahui dari tiga kecamatan terdampak kekeringan, Kecamatan Weru paling parah. Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah desa, jumlah KK dan jiwa terdampak kekeringan.
Termasuk juga berdasarkan pasokan air bersih yang dikirim Penjabat Sukoharjo ke wilayah terdampak Kekeringan di Kecamatan Weru.
"Paling parah terdampak kekeringan di Kecamatan Weru disana ada lima desa. Sedangkan Kecamatan Tawangsari dan Bulu masing-masing tiga desa," ujarnya.
Ariyanto menjelaskan, banyaknya desa terdampak kekeringan berdampak pada semakin banyak jumlah warga terdampak. Hal ini juga berpengaruh pada tingginya kebutuhan air bersih.