Soal Perang Dagang China vs AS, Influencer Raymond Chin Sebut Negeri Paman Sam Kalah Telak dari Negeri Tirai Bambu

photo author
- Selasa, 15 April 2025 | 20:40 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan Influencer Indonesia, Raymond Chin (kanan). ( Instagram.com / @potus - @raymondchins)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan Influencer Indonesia, Raymond Chin (kanan). ( Instagram.com / @potus - @raymondchins)

HARIAN MERAPI - Perang tarif balasan atau resiprokal antara Amerika Serikat (AS) dengan China, tengah menjadi topik hangat di jagat media sosial (medsos).

Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump menerapkan kebijakan tarif impor terhadap produk China sebesar 145 persen.

Menyikapi hal itu, China pun tidak tinggal diam dengan membalas tarif impor produk AS dikenakan pajak 125 persen.

Baca Juga: PSS Sleman kembali kehilangan pilar, Abduh Lestaluhu susul Fachrudin

Terkait perang tarif antara AS versus China, Influencer asal Indonesia, Raymond Chin justru menyebut hal itu menunjukkan Negeri Paman Sam telah kalah telak.

Mulanya, Raymond menjelaskan tarif Trump itu khusus untuk negara-negara yang dinilai merugikan AS secara ekonomi.

"Jadi dia (Trump) bikin tarif khusus untuk negara-negara yang merugikan AS, itu biaya pajak impornya tuh lebih tinggi," ujar Raymond sebagaimana dilansir dari YouTube Raymond Chin pada Selasa, 15 April 2025.

Pengusaha muda startup di bidang finansial dan investasi, Ternak Uang, itu kemudian menilai kini AS justru kalah telak meski menetapkan persentase tarif impor lebih besar ketimbang China.

Baca Juga: Dunia Kedokteran Tercoreng Lagi Gara-gara Viral Dokter Kandungan di Garut Lakukan Pelecehan Seksual saat Periksa USG pada Pasien

Raymond juga menyebut banyak prediksi yang menyatakan China akan menjadi nomor satu dalam perang dagang melawan AS tersebut.

"Semua prediksi juga bilang China itu akan jadi nomor satu, sekarang presiden AS berpikir bagaimana caranya tetap bisa kontrol powernya agar tidak disalip China," terangnya.

Kemudian, Raymond menyebut AS kini telah kalah dalam berbagai lini bisnis dari China, kecuali dari sektor teknologi.

Baca Juga: Keracunan Usai Santap Hidangan Halal Bihalal Tercatat Ada 124 Warga Karangturi Klaten Jadi Korban, Satu Orang Meninggal Dunia

"Mayoritas orang itu mikirnya seperti ekonomi, digital, AI, tapi di semua sektor AS itu lagi kalah," sebutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X