HARIAN MERAPI - Buka puasa bersama kaum marginal, yang telah menjadi agenda rutin sejak era kepemimpinan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur terus berlangsung.
Tradisi tersebut dilanjutkan kembali oleh Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, istri dari almarhum Gus Dur. Kali ini buka bersama kaum marginal digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar dengan mengundang para pedagang kaki lima (PKL) Taman Pancasila dan juru parkir di pendopo rumah dinas bupati, Senin (17/3/2025).
Acara ini bukan sekadar buka puasa bersama, melainkan simbol nyata dari nilai-nilai inklusivitas, kepedulian, dan keberagaman yang selalu diperjuangkan Gus Dur.
"Momen penuh makna ini mencerminkan nilai inklusivitas, kepedulian, dan keberagaman yang diperjuangkan Gus Dur semasa hidupnya," ungkap Sinta Nuriyah, Senin (17/3/2025).
Dalam kesempatan itu, Shinta menyoroti pentingnya menjaga keberagaman dan kebersamaan sebagai satu bangsa.
Shinta menilai kegiatan buka bersama adalah salah satu cara sederhana untuk merawat persatuan. Dia menilai keberagaman bisa hidup berdampingan tanpa kehilangan esensinya.
Selain berbagi pesan toleransi, Shinta juga mengingatkan pentingnya menjalankan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh. Dia menuturkan, puasa tidak hanya dijalani sekadar menggugurkan kewajiban. Namun, juga menjadi sarana memperbaiki diri.
“Puasa itu jangan sekadar tidak makan tidak minum. Namun, harus puasa yang revolusioner, yang benar-benar memperbaiki sifat dan kepribadian kita,” tegasnya.
Bupati Karanganyar, Rober Christanto, dan Wakil Bupati, Adhe Eliana, beserta jajaran Forkopimda, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ibu Shinta.
"Kegiatan ini menjadi simbol kepedulian dan kebersamaan di bulan Ramadan," pungkasnya. (Lim) *