Dulu tidak ada seorang pun yang berani memetik buah nangka dari pohon ini. Dan
konon, getah pohonnya berwarna merah.
“Tetapi setelah pohon nangka tua ini dirawat dan setiap bulan Ruwah diselenggarakan ritual Sadranan di sini, kini warga setempat berani memetik buahnya dan getah pohonnya tidak lagi berwarna merah,” jelasnya.
Dia menambahkan, acara Nyadran di sini diselenggarakan setiap tahun pada hari pasaran Kliwon setelah tanggal 15 pada bulan Ruwah. (Ditulis Amat Sukandar di Koran Merapi) *