Wilayah Pati Terkepung Gunungan Sampah, Salh Satu Solusinya Dijadikan Bahan Pembakar Semen

photo author
- Selasa, 4 Februari 2025 | 15:20 WIB
Gunungan sampah di Jetak Wedarijaksa Pati.  (Alwi Alaydrus)
Gunungan sampah di Jetak Wedarijaksa Pati. (Alwi Alaydrus)

HARIAN MERAPI - Hampir semua wilayah kabupaten Pati (Jateng), terkepung gunungan sampah.

Kondisi semakin memburuk saat musim hujan tiba. Karena gundukan sampah mengeluarkan bau tidak sedap. Sehingga menggangu kenyaman warga dan pengendara kendaraan.

Dari pelacakan wartawan, gundukan sampah berada hampir di semua ruas jalan di wilayah Kabupaten Pati.

Baca Juga: Stok Gas Melon di Pangkalan Elpiji di Karanganyar Kosong, Ini Penyebabnya

Baik itu di pinggir jalan yang mengubungkan antar kecamatan, maupun jalan antar desa.

Gundukan terjadi berawal dari sampah yang dibawa sejumlah warga. Kemudian melemparkan tas plastik (kresek) berisi sampah rumahtangga.

Gunung sampah yang paling mencolok berada di kawasan Jetak Wedarijaksa ke Rejoagung Trangkil.

Di beberapa titik, memang ada tempat pembuangan sampah yang resmi.

Baca Juga: Bikin Geger Temanggung! Ular Sanca Makan Hewan Ternak Warga, Segini Ukuran Ular dan Ternaknya

Seperti di dekat pertigaan Jatimulya Wedarijaksa, atau dekat pasar Runting atau juga di pojok desa Ngepungrojo Pati Kota.

Namun warga, agaknya enggan menitipkan sampah di tempat tersebut.

Sejumlah ibu rumahtangga mengeluhka ulah pengelola sampah berlangganan bulanan, karena petugas hanya mau mengambil sampah kering, di bak penampung.

Sedang jenis sampah basah seperti daun, justru ditinggal.

Baca Juga: Presiden Instruksikan Menteri ESDM aktifkan kembali pengecer jual LPG 3 kg

Warga di pelosok kecamatan mengaku iri terhadap penanganan sampah antara di kota dan desa.

Mereka mempertanyakan perbedaan penanganan, padahal sama-sama membayar pajak ke pemerintah.

Para pejabat di tingkat kecamatan dan desa tidak pernah menyoal masalah sampah.

Karena mereka menganggap masalah sampah tidak termasuk menjadi urusannya.

Baca Juga: Polresta Sleman Tangkap Buronan Pelaku Penipuan Jual Beli Mobil Antik, Ini Jumlah Kerugiannya

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati, Tulus Budiharjo ketika dikonfirmasi, mengakui adanya gunungan sampah yang menyebar sampai ke pelosok pedesaan.

"Kami memang belum bisa menangani sampah secara maksimal. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan jumlah petugas dan minimnya anggaran," ujarnya, Selasa (4/2/2025).

"Saat ini, kami baru bisa menangani sampah di daerah perkotaan. Seperti Pati dan Juwana," tuturnya.

Tulus Budiharjo memastikan, kurun waktu mendatang penanganan sampah di Pati akan lebih optimal karena akan ada bantuan peralatan yang canggih dari Kementerian PUPR.

Baca Juga: Ini sanksi bagi platform yang tidak menghapus konten pornografi anak, mulai dari sanksi denda hingga pidana

Menurutnya, tahun 2025 ini dilakukan kajian mesin canggih dari PUPR. Kemudian tahun 2026 akan dilakukan pengoperasional mesin.

"Mesin akan digunakan mengolah sampah dari semua wilayah di Pati. Kemudian hasil olahan akan dipakai menjadi bahan bakar untuk membuat semen PT Gresik yang di Rembang," kata Tulus Budiharjo. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X