Setelah Inggris, giliran Jerman tolak keras usulan Trump relokasi warga Palestina ke negara tetangga

photo author
- Selasa, 28 Januari 2025 | 10:00 WIB
Ribuan warga Palestina dari pengungsian mulai kembali ke Gaza utara menggunakan berbagai kendaraan pada Senin (27/1/2025) lewat Koridor Netzarim, yang memisahkan wilayah selatan dan utara Gaza, menurut kesaksian warga setempat.  (Foto: ANTARA/Anadolu)
Ribuan warga Palestina dari pengungsian mulai kembali ke Gaza utara menggunakan berbagai kendaraan pada Senin (27/1/2025) lewat Koridor Netzarim, yang memisahkan wilayah selatan dan utara Gaza, menurut kesaksian warga setempat. (Foto: ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Usulan Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina di Gaza ke negara tetangga ditentang banyak negara.


Selain Inggris, usulan Trump juga ditentang keras Jerman. Jerman tidak setuju warga Palestina di Gaza direlokasi ke negara tetangga, seperti Mesir dan Yordania.


Dalam konferensi pers di Berlin, Senin (27/1), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Christian Wagner menegaskan bahwa Jerman tetap berpegang pada konsensus internasional terkait status Gaza.

Baca Juga: Bidpropam Polda Metro Jaya Amankan Mantan Kasatreskrim Polres Jaksel

“Ada posisi bersama yang dipegang Uni Eropa, mitra Arab kami, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang sangat jelas: Penduduk Palestina tidak boleh diusir dari Gaza, dan Gaza tidak boleh diduduki secara permanen atau dipindahkan oleh Israel,” ujar Wagner.

Wagner menambahkan bahwa kelompok G7, yang terdiri dari negara-negara ekonomi utama dunia termasuk AS, sejauh ini secara konsisten mendukung posisi tersebut dalam berbagai pernyataan bersama.

“Pengusiran dari Gaza dan pembangunan permukiman baru di sana tidak dapat diterima. Hal ini juga telah kami tegaskan selama Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di Tokyo pada 2023. Dalam hal ini, saya pikir posisi kami sudah sangat jelas,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Satu Korban Longsor di Pekalongan Belum Ditemukan hingga Sepekan Pencarian

Wagner mencatat bahwa ide Trump tersebut telah ditolak oleh negara-negara di kawasan Timur Tengah dan menekankan bahwa fokus internasional tidak boleh bergeser dari upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di wilayah kantong Palestina tersebut.

“Anda mungkin juga telah mencatat pernyataan yang disampaikan oleh menteri luar negeri Mesir dan Yordania. Dalam hal ini, saya ingin menegaskan bahwa bagi kami yang paling penting saat ini adalah pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata,” kata Wagner kepada wartawan.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/1), Trump memandang sudah saatnya “membersihkan” Jalur Gaza yang terkepung dan merelokasi warga Palestina ke Yordania dan Mesir.

Baca Juga: Kunjungi KNVB, Erick Thohir Undang Timnas Belanda untuk Kembali Bermain di Indonesia

Perang genosida Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina. Selain itu, banyak juga warga terpaksa meninggalkan Gaza dalam kehancuran total.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X