HARIAN MERAPI - Masyarakat baik pedagang dan pembeli di Sukoharjo mengeluhkan kenaikan harga cabai sejak Natal 2024 hingga Tahun Baru 2025 ini. Kenaikan tersebut berdampak pada biaya hidup semakin tinggi.
Pedagang Pasar Kartasura Sukoharjo Warni, Selasa (7/1/2025) mengatakan, harga cabai saat ini terus mengalami kenaikan.
Kondisi tersebut membuat pembeli mengeluh dan banyak protes ke pedagang. Kenaikan harga cabai terjadi sudah dari petani dan pedagang tinggal menjual saja.
Baca Juga: Zero Accident Selama Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Sukses Jalanan KA dengan Baik
Keluhan dan protes pembeli membuat pedagang dikatakan Warni juga kesal. Sebab dengan kondisi harga cabai naik seperti sekarang berdampak pada penurunan pembelian masyarakat.
Apabila sebelumnya saat datang pembeli bisa membeli satu kilogram cabai maka sekarang hanya setengah atau seperempat kilogram cabai saja.
Hal ini berdampak pada lamanya perputaran uang dan barang laku. Akibatnya pendapatan yang diterima pedagang juga terpengaruh.
"Ini sekarang harga cabai naik tinggi. Pedagang saja mengeluh apalagi pembeli," ujarnya.
Warga Kartasura Sutarmi mengatakan, harga cabai yang terus naik membuat biaya hidup itu naik. Beban tinggi tersebut berdampak pada besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan setiap hari untuk makan.
"Harga cabai naik terus, jelas mengeluh karena biaya lainnya juga tinggi," ujarnya.
Sutarmi mengatakan, untuk menekan biaya pengeluaran membuatnya terpaksa menurunkan jumlah pembelian cabai dan biaya sehari.
"Kalau biasanya sekali beli cabai satu kilogram maka sekarang cukup setengah atau seperempat saja. Beli sesuai kondisi uang yang ada sekarang siapa tahu nanti harga cabai bisa turun beberapa hari lagi," lanjutnya.