Widodo menjelaskan, program konversi enam sepeda motor dinas sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Sepeda motor tersebut diganti sumber energinya dari BBM menjadi listrik.
Setelah selesai kemudian dilakukan serahterima dari pihak UNS Solo ke Pemkab Sukoharjo. Kegiatan digelar di lobi Gedung Menara Wijaya Pemkab Sukoharjo, Rabu (18/12/2024) sore.
"Melalui Fakultas Teknis UNS Solo yang mempunyai lisensi, Pemkab Sukoharjo melakukan tahap ujicoba konversi enam kendaraan dinas berupa sepeda motor," lanjutnya.
Untuk melaksanakan program konversi kendaraan dinas dari penggunaan BBM menjadi listrik, Pemkab Sukoharjo menggeluarkan anggaran daerah.
Pemkab Sukoharjo ke depan berharap pemerintah pusat ikut membantu anggaran untuk konversi sumber energi kendaraan dinas.
"Mudah-mudahan ke depan pemerintah pusat juga memberikan subsidi tidak hanya alokasi anggaran tetapi juga memfasilitasi kendaraan roda dua ke listrik," lanjutnya.
Dekan Fakultas Teknik UNS Solo Wahyudi Sutopo mengatakan, konversi sumber energi sepeda motor dari penggunaan BBM menjadi listrik dilakukan sesuai program pemerintah pusat.
Kegiatan dilakukan sebagai upaya percepatan elektrifikasi kendaraan listrik.
Baca Juga: LPS Beberkan Riset Terbaru Terkait Indeks Menabung Konsumen, Ini Hasilnya
"Pemkab Sukoharjo berkolaborasi dengan UNS Solo. UNS melihat peluang yang ada dan menghubungkan persoalan dengan solusi. Ada persoalan sepeda motor konvensional yang menghasilkan emisi karbon dan sekarang sudah ada teknologi dan tata niaganya. Kemudian dikonversi menjadi sepeda motor listrik," ujarnya.
Konversi sepeda motor dari penggunaan BBM menjadi listrik ditegaskan Wahyudi dapat mengurangi emisi dan meningkatkan ekonomi hijau. Program ini juga dijalankan di daerah lain di Indonesia. *
