Ketika ada pihak-pihak yang akan memecah-belah karena ada kepentingan tertentu, perlu memupuk semangat toleransi antar umat beragama mau pun penghayat kapitayan dan meningkatkan rasa solidaritas sosial.
Agus Subandi, dosen agama Buddha mengatakan, Candi Borobudur bersifat universal.
Artinya, semua umat dapat belajar tentang adab dan budi pekerti luhur lewat cerita-cerita di relief-reliefnya.
Candi Borobudur sebagai tempat suci dan tempat ibadah umat Buddha, meski kenyataannya candi ini juga sebagai tempat wisata budaya yang utama di Kawasan Borobudur. Karena pemerintah dan masyarakat butuh pemasukan lewat candi ini.
Dr. Abdul Jamil Wahab mengatakan, ladang sosial sebagai tumpuan pembangunan di Kawasan Borobudur keadaanya tidak subur dan tidak saling mendukung dan terhubung.
Hubungan sosial dalam masyarakat terputus, karena ada yang ingin menguasai. Diharapkan,
di Borobudur hubungan antara masyarakat dapat saling terkoneksi sebagai upaya untuk
mempersatukan agama dan kepercayaan dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan rasa
toleransi dan semangat gotong royong dalam kehidupan masyarakat. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *