Kondisi Cuaca Ekstrem, Dinas Pertanian Sukoharjo Pantau Lahan Pertanian Rawan Banjir

photo author
- Sabtu, 30 November 2024 | 10:40 WIB
Tanaman padi petani MT I di Karangwuni, Polokarto.  (Wahyu imam ibadi)
Tanaman padi petani MT I di Karangwuni, Polokarto. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Lahan pertanian di sejumlah wilayah rawan rusak terdampak bencana alam banjir dan angin kencang akibat cuaca ekstrem.

Kerawanan tersebut membuat Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan pemantauan dan pendampingan petani. Langkah tersebut diambil sebagai upaya menjaga tanaman padi hingga panen dan menambah stok pangan daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (30/11/2024) mengatakan, memasuki musim hujan pemantauan terhadap lahan pertanian semakin diintensifkan.

Baca Juga: 3 Tanaman yang Mempunyai Bunga Warna Putih Tampil Khas, Nomor 3 Bantu Atasi Serangan Demam

Petugas diterjunkan memberikan pendampingan kepada petani dan mengecek langsung kondisi tanaman pangan baik padi, palawija dan buah yang ditanam.

Cuaca ekstrem ditandai dengan curah hujan tinggi dan angin kencang diwaspadai rawan terhadap lahan pertanian. Sebab banjir bisa kapan saja terjadi. Selain itu, angin kencang juga patut diwaspadai merusak tanaman pangan.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo setelah melakukan pemantauan diketahui hasil lahan pertanian di sejumlah wilayah rawan terdampak bencana alam seperti banjir dan angin kencang. Lahan pertanian tersebut berada di sepanjang aliran sungai dan ruang terbuka serta lintasan angin kencang.

"Apabila terdampak banjir bandang atau banjir dengan durasi waktu lama. Serta angin kencang maka dampaknya bisa merusak tanaman pangan baik itu padi, palawija dan buah yang ditanam petani. Kami pantau terus dan bersama penyuluh pertanian dan petani agar tanaman pangan ini tetap bisa panen menambah stok pangan daerah," ujarnya.

Baca Juga: BRI Hadirkan Program Pinjaman BRIguna Spesial HUT ke-129 dengan Suku Bunga Mulai 8,129%

Sebagai bentuk pencegahan lahan pertanian terdampak banjir saat musim hujan sudah dilakukan upaya normalisasi sungai. Langkah tersebut dilakukan dengan pengerukan sedimentasi pasir dan tanah, membersihkan tumpukan sampah disepanjang aliran sungai. Terpenting juga memangkas pohon dan bambu yang tumbuh liar menyumbat aliran air sungai.

Normalisasi sungai seperti sudah dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo di Sungai Langsur Sukoharjo. Sungai yang sebelumnya dangkal karena sedimentasi pasir dan tanah sangat parah, serta aliran air tidak lancar karena tersumbat sampah, pohon dan bambu sudah dibersihkan.

Untuk mengamankan lahan pertanian dari bahaya banjir saat musim hujan juga telah dilakukan pembangunan talud pengaman di sejumlah saluran irigasi dan sungai dibeberapa wilayah. Pembangunan dilakukan Pemkab Sukoharjo demi menjaga tanaman padi petani tetap tumbuh subur dan mencegah banjir.

Baca Juga: Prabowo Umumkan Kenaikan Upah Minimum 6,5 Persen: Kesejahteraan Buruh Sangat Penting

"Upaya pembangunan, normalisasi dan pencegahan lain sudah dilakukan. Harapannya tanaman padi bisa panen maksimal," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X