HARIAN MERAPI - Petani diminta melakukan percepatan tanam padi musim tanam I (MT I) pada akhir tahun 2024 ini. Hasil panen nanti diharapkan dapat membantu penambahan stok beras di awal tahun 2025.
Kebutuhan beras diperkirakan naik mengingat pada Februari dan Maret 2025 mendatang sudah masuk puasa Ramadan dan Idul Fitri.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Jumat (1/11) mengatakan, sebagian besar petani saat ini sudah melakukan panen padi MT III dan sedang persiapan tanam padi MT I.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, BRI dan Ombudsman Republik Indonesia Gelar Sosialisasi
Periode penanaman padi dilakukan mulai November dan Desember 2024. Dengan demikian maka pada awal tahun 2025 petani sudah melakukan panen padi.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melihat di wilayah sudah cukup banyak petani melakukan olah tanah MT I padi. Selain itu ada juga temuan petani sudah melakukan tanam padi MT I.
Petani tersebut melakukan olah tanah dan tanam padi MT I setelah kebutuhan air pertanian terpenuhi melalui sumur dalam dan sumur pantek.
Sumber air tersebut diandalkan karena dampak cuaca panas musim kemarau. Sebab sumber air melalui saluran irigasi Dam Colo Nguter mengalami penurunan drastis debit.
Baca Juga: Polres Temanggung Tangkap Tersangka Pengedar Pil Koplo, Ini Barang Bukti yang Diamankan
"Jadi sekarang petani diminta mempercepat olah tanah dan tanam padi MT I di akhir tahun 2024. Harapannya saat awal tahun 2025 mendatang sudah panen. Sebab kebutuhan beras diperkirakan naik tahun depan. Kebutuhan beras itu termasuk untuk kebutuhan puasa Ramadan dan Idul Fitri tahun 2025," ujarnya.
Dua bulan terisa November dan Desember 2024 akan dimaksimalkan agar petani segera mempercepat olah tanah dan tanam padi MT I. Namun demikian, Bagas mengatakan masih ada petani di sebagian wilayah menunggu kecukupan air dari hujan untuk olah tanah dan tanam padi MT I.
Bagas mengatakan, Kabupaten Sukoharjo saat ini masih memiliki lahan sawah seluas 20.496 hektar. Rinciannya, sawah beririgasi teknis 14.464 hektar, sawah beririgasi setengah teknis 2.361 hektar, sawah beririgasi sederhana 1.728 hektar dan sawah tadah hujan 1.948 hektar. Kondisi sawah tersebut sebagian besar masih aktif untuk ditanami padi dan non padi khususnya pangan.
Baca Juga: Kembangkan Budidaya Cacing Sutera, Kalurahan Gadingsari Bantul Siapkan Lahan dan Modal
"Di satu sisi petani diminta percepat tanam padi untuk ketersedian pangan. Di sisi lain diimbangi dengan perhatian besar Pemkab Sukoharjo memberi bantuan pertanian. Artinya di saat musim kemarau petani tidak lagi kesulitan mendapat air karena sudah disediakan alat. Harapannya tidak ada sawah yang dibiarkan mangkrak tidak ditanami padi atau tanaman pangan lainnya," lanjutnya.