HARIAN MERAPI - Stok air di tujuh embung di wilayah Kabupaten Sukoharjo dalam kondisi kritis terdampak cuaca panas musim kemarau. Pengisian air embung dilakukan menunggu musim hujan normal.
Meski debit di tujuh embung di Sukoharjo menurun drastis pertanian tetap jalan terus dengan pola tanam utama padi dan palawija mengandalkan air dari Dam Colo, sumur dalam dan sumur pantek.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Selasa (22/10/2024) mengatakan, cuaca panas musim kemarau sangat terasa dampaknya terhadap stok air di embung.
Baca Juga: Polres Bantul musnahkan 1.564 botol miras hasil operasi sebulan
Total tujuh embung yang ada di Kabupaten Sukoharjo dipastikan mengalami penurunan drastis debit air. Hal ini wajar karena suhu udara panas dan tidak ada tambahan air dari hujan.
Kondisi tujuh embung di Kabupaten Sukoharjo masih memiliki stok air meski menipis. Pengisian air dilakukan menunggu datangnya musim hujan secara normal.
"Cuaca sangat panas musim kemarau membuat stok air di tujuh embung kritis. Itu wajar, dan pengisian air nanti menunggu musim hujan secara normal. Sekarang masih masuk peralihan dari kemarau ke penghujan," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memastikan debit air yang kritis di tujuh embung tidak terlalu berpengaruh pada sektor pertanian. Sebab pertanian tetap jalan terus. Petani masih melakukan pola tanam normal padi dan alternatif palawija.
Baca Juga: Sidang kasus korupsi timah, Sandra Dewi akui terima Rp 3,15 miliar yang berasal dari sini
Petani mendapatkan pasokan air untuk sektor pertanian mengandalkan suplai dari Dam Colo Nguter. Selain itu, juga didapat dari sumur pantek dan sumur dalam.
"Petani sudah dibantu pompanisasi dan penyediaan berbagai sumber air untuk pertanian. Sudah ada embung, Dam, waduk, sumur pantek, dan sumur dalam. Jadi ada banyak pilihan bagi petani. Ketika satu terdampak musim kemarau maka bisa ada alternatif lainnya bagi petani mendapat air," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, cuaca panas ekstrem sekarang memang berpengaruh pada kondisi di sumber tampungan air seperti Dam Colo Nguter, Waduk Mulur Bendosari dan embung karena debit air menurun. Namun demikian stok air dipastikan masih mencukupi kebutuhan petani untuk tanam padi sampai musim hujan datang lagi.
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang Rusak Sejumah Rumah Warga Temanggung
Bagas menjelaskan, pemerintah pusat sudah mengeluarkan kebijakan terkait menghadapi musim kemarau sekarang dengan memanfaatkan air bersumber dari embung salah satunya untuk sektor pertanian. Kabupaten Sukoharjo sendiri sudah memiliki beberapa sumber air dari embung yang tersebar di sejumlah kecamatan.