"Dispendukcapil Sukoharjo masih sering jemput bola turun ke masyarakat melakukan aktivasi KTP digital," katanya.
"Harapan kami angka capaian semakin besar di mana pada bulan November 2024 pemerintah akan melakukan program integrasi KTP digital dengan semua pelayanan publik," lanjutnya.
"Setelah itu mau tidak mau pemilik KTP cetak atau manual akan ikut integrasi aktivasi KTP digital," imbuhnya.
Budi menjelaskan, integrasi KTP digital dengan pelayanan publik dilakukan pemerintah untuk mempercepat proses digitalisasi di era modern.
Nantinya masyarakat cukup menggunakan KTP digital akan langsung terhubung dengan semua layanan publik.
Kendala besar lainnya dihadapi Dispendukcapil Sukoharjo di masyarakat dimana cukup banyak warga yang takut data yang dimiliki dalam KTP digital bocor.
Karena itu, masih banyak sebagian warga enggan beralih melakukan aktivasi KTP digital dan tetap menggunakan KTP elektronik atau fisik.
"Sebagian memang masih minat memiliki KTP elektronik atau fisik manual. Sebab mereka takut data KTP digital bocor. Dispendukcapil Sukoharjo sudah memberikan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat," lanjutnya.
Dispendukcapil Sukoharjo setelah ini akan menyasar sekolah untuk meningkatkan angka capaian aktivasi KTP digital. Sasarannya yakni karyawan dan guru di SD, SMP, SMA dan SMK. Sasaran tersebut dilakukan karena besarnya pemegang KTP di sekolah.
"Sebenarnya ini cuma peralihan saja atau migrasi dari KTP manual cetak ke KTP digital atau elektronik. Kesadaran warga untuk migrasi tersebut masih rendah dan kami harus keras keras jemput bola dengan turun langsung mendatangi lokasi memberikan pelayanan," lanjutnya. *