Sebulan Setelah Lokakarya Merawat Mitos Air, Pasbuja Kawi Merapi Luncurkan Buku Mitos-Mitos Penjaga Air

photo author
- Senin, 30 September 2024 | 09:00 WIB
Foto bersama usai launching buku Mitos-Mitos Penjaga Mata Air yang diprakarsai Pasbuja Kawi Merapi.  (Foto: Sulistyanto)
Foto bersama usai launching buku Mitos-Mitos Penjaga Mata Air yang diprakarsai Pasbuja Kawi Merapi. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Paguyuban Sastra Budaya Jawa (Pasbuja) Kawi Merapi, Sleman bersinergi dengan sejumlah pihak menggelar Lokakarya Merawat Mitos Air, Agustus 2024 lalu.

Sekitar satu bulan kemudian, Minggu (29/9/2024), Pasbuja Kawi Merapi melaunching buku berjudul, Mitos-Mitos Penjaga Mata Air dengan melibatkan 10 penulis.

Launching buku tersebut dilaksanakan di kompleks kuliner Kembang Ndesa Sleman yang dihadiri sebagian pengurus Pasbuja Kawi Merapi, 10 penulis dan sejumlah tamu undangan.

Baca Juga: Indonesia Lolos ke Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Ucap Alhamdulillah

Menurut Wiwien Widyawati Rahayu (Pengantar Buku Mitos-Mitos Penjaga Air), baik lokakarya maupun penerbitan buku tersebut, Pasbuja Kawi Merapi bersinergi antara lain dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X dan Kanca Budaya.

“Kegiatan seperti ini, bagian dari bentuk ekspresi rasa cinta terhadap tanah air, dan contoh kiprah Pasbuja Kawi Merapi di ranah nasional,” terangnya.

Wiwien yang juga Koordinator Litbang Pasbuja Kawi Merapi mengungkapkan, salah satu output dari lokakarya pada Agustus 2024 lalu adalah penulisan feature terkait mata air di Sleman.

Baca Juga: MotoGP Indonesia di Mandalika Dipastikan Tetap Berlanjut Tahun Depan

Dengan arahan sejumlah pengurus Pasbuja Kawi Merapi seperti Sutopo S (Ketua Umum) dan Budi Sardjono (Sekretaris), akhirnya terwujud buku berisi 10 feature, baik wujud embung, sendang hingga umbul.

“Kita mencoba mengulik terutama dari sudut pandang sejarahnya masing-masing mata air. Pengabdian seperti ini semoga juga merupakan pijakan awal kita yang nantinya insyaAllah bisa go international,” tutur Wiwien.

Sedangkan R Toto Sugiharto sebagai editor buku Mitos-Mitos Penjaga Mata Air menegaskan, betapa pentingnya kita semua berusaha punya andil dalam merawat dan mengelola mata air.

Baca Juga: Orkestra Semarak Dirgantara Suguhkan Kolaborasi Apik Yogyakarta Royal dan Bhuwana Paksa Orchestra

“Syukur pula bisa mengembangkan mata air, sekecil apa pun guna keberlangungan hidup sesama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa,” tandas Toto.

Adapun embung, umbul, sendang maupun pancuran di Sleman yang ditulis dalam buku tersebut terdiri dari Embung Tambakboyo, Sendang Soka, Sendang Sombomerti, Sendang Bagusan, Embung Bendo Tirto dan Sendang Rempelas.

Ada lagi Sendang Siasem, Pancuran Sempor, Umbul Celeng dan Embung Gagak Suro. Sebagai penulisnya, yaitu Ngatilah, SP Handayani, Wiyana, Eti Daniastuti, Latief Noor R, Sulistyanto, Gayatri Jaya W, Veronika Murwaningsih, Sugiyanto dan Tri Sumarni.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X