Menlu RI ragukan pidato Netanyahu yang sebut ingin damai, nyatanya serangan Israel berlanjut

photo author
- Minggu, 29 September 2024 | 11:00 WIB
Retno Marsudi berpidato untuk terakhir kalinya sebagai Menteri Luar Negeri RI, pada Sesi Debat Umum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (28/09/2024). A (NTARA/Suwanti)
Retno Marsudi berpidato untuk terakhir kalinya sebagai Menteri Luar Negeri RI, pada Sesi Debat Umum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (28/09/2024). A (NTARA/Suwanti)



HARIAN MERAPI - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meragukan isi pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ingin damai.


Retno merespons pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat Sesi Debat Umum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB.


Pidato keduanya hanya berselang hari. Netanyahu berada di podium Majelis Umum pada Jumat (27/9). Sehari kemudian pada Sabtu (28/9), Retno menyampaikan pesannya pada forum yang sama di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Hati-hati, tubuh bagian bawah lebih rawan cedera berat akibat kecelakaan, begini penjelasan dokter ortopedi

“Kemarin PM Netanyahu menyatakan, ‘Israel ingin damai…’, ‘Israel mendamba perdamaian’. Apa benar? Bagaimana mungkin kita akan percaya pernyataan itu?” kata Menlu.

“Kemarin, saat dia di sini, Israel melakukan serangan udara besar-besaran terhadap Beirut yang belum pernah terjadi sebelumnya. PM Netanyahu ingin perang berlanjut. Kita harus menghentikannya, sekali lagi, kita harus menghentikannya.”

Menurut Retno, jalan yang harus diambil negara dunia adalah memberikan tekanan kepada Israel untuk kembali ke jalan keluar politis, Solusi Dua Negara.

Baca Juga: Begini cara mengatasi gangguan siklus haid pada remaja

Pernyataan Menlu tersebut kemudian mendapat sambutan riuh tepuk tangan dari para delegasi yang hadir.

Retno kemudian menekankan lagi sejumlah hal yang bisa dan harus dilakukan oleh negara-negara dunia secara kolektif, sebagaimana yang juga dia sampaikan dalam forum-forum PBB lainnya.

“Saya mendesak negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina untuk melakukannya sekarang juga! Jika masing-masing dari kita melakukannya, saya yakin hal ini akan berdampak,” ujar Menlu.

Dia menambahkan bahwa pengakuan terhadap Palestina berarti menginvestasikan sebuah dunia yang lebih damai, adil, dan berperikemanusiaan.

Baca Juga: Teknologi kedokteran kian canggih, kelainan jantung janin bisa dideteksi pada trisemester pertama kehamilan, begini penanganannya

Selain itu, Retno menyebut pihak yang paling mampu untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap Bangsa Palestina adalah Dewan Keamanan PBB.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X