Pemkab Sukoharjo minta penggunaan gas Elpiji 3 kilogram tepat sasaran karena khusus untuk masyarakat miskin

photo author
- Sabtu, 21 September 2024 | 18:30 WIB
Ilustras pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan disalah satu agen LPG (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Ilustras pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan disalah satu agen LPG (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

"Sidak dan pemantauan terus kami lakukan dengan melibatkan Hiswana Migas. Petugas diterjunkan melihat secara langsung distribusi elpiji 3 kilogram dan penyerapannya ke masyarakat," ujarnya.

Diskopumdag Sukoharjo sendiri telah melakukan upaya agar stok elpiji 3 kilogram tetap tersedia dipasaran. Berdasarkan data sampai saat ini telah tersalurkan penambahan fakultatif sebanyak 55.440 tabung elpiji 3 kilogram. Penyaluran dilakukan dalam dua hari terhitung 6 dan 7 September 2024. Sedangkan pada 8 September 2024 tersalurkan sebanyak 40.440 tabung.

Penyaluran tambahan fakultatif berlanjut pada 9 September 2024 sebanyak 15.120 tabung. Diskopumdag Sukoharjo nantinya masih akan terus meminta tambahan gas ke PT Pertamina untuk memastikan elpiji 3 kilogram tersedia dipasaran.

Iwan Setiyono mengatakan, berdasarkan data diketahui kuota elpiji 3 kilogram Kabupaten Sukoharjo tahun 2023 sebanyak 35.612 matrix ton (MT) atau 11.870.679 tabung. Sedangkan penyaluran 11.869.510 tabung. Tahun 2024 kuota 35.915 matrix ton (MT) atau 11.971.666 tabung. Penyaluran sampai saat ini sebanyak 6.919.480 tabung atau 57,80 persen dari kuota tahun 2024 yang dimiliki.

Kuota elpiji 3 kilogram bulan Agustus 2024 selama 26 hari kerja. Rinciannya, reguler 1.022.200 tabung terhitung 1-31 Agustus 2024. Pemkab Sukoharjo pada bulan Agustus 2024 ini mengajukan penambahan elpiji 3 kilogram fakultatif 1 sebanyak 11.320 tabung dan sudah tersalurkan. Sedangkan penambahan fakultatif 2 sebanyak 11.320 tabung masih dalam pengajuan.

Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan pemetaan permasalahan terkait elpiji 3 kilogram yang sulit didapat masyarakat. Penyebabnya, Pertama karena adanya kebijakan dari PT Pertamina bahwa pada hari libur atau tanggal merah tidak ada penyaluran elpiji 3 kilogram dari penyalur agen ke sub penyaluran pangkalan,

Kedua, berlakunya aturan pembelian elpiji 3 kilogram dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sehingga ada sebagian masyarakat yang belum mau didaftar saat awal program ini dijalankan menjadi kesulitan saat program tersebut mulai berlaku,

Ketiga, adanya kebijakan dari PT Pertamina tentang penjualan elpiji 3 kilogram sebesar 90 persen langsung ke konsumen dan 10 persen kepada pengecer sejak 1 Juli 2024.

Keempat, penyebabnya yang awalnya berlaku aturan 60 persen konsumen langsung 40 persen pengecer berakibat banyak pengecer menjadi kekurangan pasokan. Hal ini juga berpengaruh kepada masyarakat yang selama ini melakukan pembelian di pengecer menjadi kesulitan memperoleh elpiji 3 kilogram.

Sedangkan untuk pembelian di pangkalan berlaku pembelian dengan KTP atau pangkalan mengutamakan konsumen yang telah terdaftar. Kelima, meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan elpiji 3 kilogram seiring adanya perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia serta banyaknya warga masyarakat yang saat ini sedang hajatan.

"Masyarakat baik warga atau rumah tangga dan pelaku UMKM mengalami kesulitan mendapat elpiji 3 kilogram. Keluhan itu sudah kami terima dan kami lakukan langkah penanganan," lanjutnya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X