Mengenal Wiwitan, sebuah tradisi untuk ungkapkan rasa syukur atas hasil penen yang melimpah

photo author
- Rabu, 18 September 2024 | 19:55 WIB
Sejumlah orang mengenakan pakaian adat Jawa mengusung tandu dalam tradisi Wiwitan, sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah di Kelurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rabu (18/9/2024) ( ANTARA/HO-Kominfo Pemkab Bantul)
Sejumlah orang mengenakan pakaian adat Jawa mengusung tandu dalam tradisi Wiwitan, sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah di Kelurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rabu (18/9/2024) ( ANTARA/HO-Kominfo Pemkab Bantul)

HARIAN MERAPI - Tradisi Wiwitan atau ritual sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah digelar di Bulak Nglampisan, Kelurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan, wiwitan digelar untuk mengawali panen raya padi sawah setempat.

"Hari ini di Bulak Nglampisan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul baru saja kita ikuti upacara adat Wiwitan untuk mengawali panen raya," katanya setelah menghadiri tradisi Wiwitan di Bangunjiwo, Bantul, Rabu (18/9/2024).

Baca Juga: Jangan asal buang, pengelolaan sampah harus dimulai dari rumah tangga

Dia menjelaskan tradisi Wiwitan tersebut dirangkai dengan kegiatan budaya yang sudah menjadi kearifan lokal kelurahan tersebut, sebagai bentuk gotong royong dan semangat kebersamaan masyarakat.

"Dirangkai dengan kegiatan ada gejog lesung, ada geguritan, ini menunjukkan antara ekonomi dan budaya ini beriringan, jadi selamat guyub rukun terus warga Kelurahan Bangunjiwo," katanya seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan sektor pertanian salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Bantul, karena mayoritas masyarakat setempat menggeluti usaha tani atau menjadi petani.

"Karena itu, sektor pertanian akan terus kita dukung dan dorong untuk terus berkembang dengan beragam inovasi, guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran petani," katanya.

Baca Juga: Saat Panen Padi MT II di Sukoharjo, Harga Gabah Tinggi di Atas HPP
​​​​​​
Lurah Bangunjiwo Parja mengatakan Bangunjiwo salah satu kelurahan dengan predikat desa mandiri budaya yang memiliki tradisi Wiwitan, ritual setiap tahun sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah.

Dia mengatakan pada tradisi Wiwitan ini dilaksanakan dengan bantuan Dana Keistimewaan (Danais) DIY pada 2024. Meski kemarau panjang, hasil ubinan mencapai target sekitar 7,1 ton per hektare dengan luas area seluas 100 hektare.

"Ini sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang akan terus dilestarikan kepada generasi selanjutnya. Meskipun dilanda kemarau, hasil panen masih masuk target, dan rencana akan dibangun embung untuk keberlanjutan lebih baik," kata dia.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X