Saat Panen Padi MT II di Sukoharjo, Harga Gabah Tinggi di Atas HPP

photo author
- Rabu, 18 September 2024 | 17:25 WIB
Ilustrasi. Petani di Sukoharjo panen padi. (Wahyu imam ibadi)
Ilustrasi. Petani di Sukoharjo panen padi. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Petani mulai melakukan panen musim tanam II (MT II) padi. Panen didapat dengan hasil bagus di tengah kondisi kering dampak cuaca panas musim kemarau.

Harga jual gabah kering panen petani sekitar Rp 6.700-Rp 6.800 atau lebih tinggi dibanding Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.000 per kilogram.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Rabu (18/9/2024) mengatakan, petani di sejumlah wilayah diketahui sudah melakukan panen padi MT II seperti di Kecamatan Gatak, Baki, Mojolaban, Bendosari, dan Sukoharjo. Petani melakukan panen padi sejak satu minggu lalu sampai sekarang.

Baca Juga: Luar biasa, 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI jadi BUMN dengan setoran dividen terbesar ke negara

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menurunkan petugas untuk memantau proses panen padi MT II. Hasilnya diketahui panen padi petani bagus baik dari sisi kualitas dan kuantitas.

Hasil panen padi yang bagus tersebut disambut gembira Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Sebab kondisi sekarang kering dampak cuaca panas musim kemarau. Meski begitu sawah petani tetap masih bisa dialiri air dari berbagai sumber dan hasil panen melimpah.

"Petani sudah mulai panen padi MT II di sebagian wilayah. Hasil panen bagus dan harga gabah tinggi sekitar Rp 6.700-Rp 6.800 per kilogram," ujarnya.

Harga gabah hasil panen padi MT II petani di Sukoharjo diketahui sekitar Rp 6.700-Rp 6.800 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibanding HPP Rp 6.000 per kilogram. Kondisi tersebut diharapkan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo bisa menguntungkan bagi petani.

Baca Juga: Waspada, laporan terbaru, 39 juta orang diprediksi meninggal di 2050, simak penyebabnya

"Harga gabah lebih tinggi dari HPP dan bisa menguntungkan petani. Harapannya petani bisa lebih sejahtera. Di sisi lain hasil panen padi juga bisa menambah stok pangan daerah," lanjutnya.

Bagas menjelaskan, terkait pemenuhan kebutuhan stok pangan harus dilakukan kerja keras semua pihak. Koordinasi dilakukan bersama dan tidak hanya dibebankan pada petani atau Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo saja, tapi juga pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Termasuk peran swasta dan masyarakat umum.

"Panen padi MT II ini perlu kerja keras dimana kebutuhan air sangat mendesak dan penting bagi petani," lanjutnya.

Baca Juga: Pendaftaran KPPS Pilkada Kulon Progo 2024, Harus Sehat Jasmani dan Rohani

Kebutuhan air untuk mengairi tanaman padi petani di sawah didapat melalui saluran irigasi utama Dam Colo. Selain itu juga masih ada embung dan waduk. Termasuk pemanfaatan sumur dalam dan sumur pantek.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X