Bahlil : Jangan main-main dengan 'Raja Jawa', ngeri-ngeri sedap barang ini

photo author
- Rabu, 21 Agustus 2024 | 19:25 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat berpidato pada Munas XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/8/2024).  (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat berpidato pada Munas XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/8/2024). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

HARIAN MERAPI - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia kader Golkar jangan sampai berani bermain-main dengan sosok yang disebutnya sebagai "Raja Jawa" karena bisa membawa celaka.

Namun Bahlil tidak menjelaskan sosok raja yang dimaksud tersebut.

"Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu saja jangan coba-coba main dengan barang ini. Waduh ngeri-ngeri sedap barang ini," kata Bahlil saat berpidato pemaparan visi dan misinya pada Musyawarah Nasional XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Dia menyampaikan hal itu setelah mengajak kader Partai Golkar untuk lebih paten lagi dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang sebagai keberlanjutan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Baca Juga: Dikejar Klitih, remaja belasan tahun tewas tercebur Selokan Mataram

Menurut Bahlil, program yang paling utama dalam kepemimpinannya di Partai Golkar adalah menjadi garda terdepan untuk menyukseskan pemerintahan mendatang.

Selain itu, kader Partai Golkar juga perlu menjadi benteng pertahanan terhadap gangguan yang datang dari dalam maupun luar.

"Kita sudah bersepakat Golkar mendukung pemerintah, jangan pagi mendukung, sore setengah mendukung, malam bikin lain," kata Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Pemegang polis Jiwasraya tolak program restrukturisasi, ini yang dilakukan OJK

Sementara itu, politisi senior Partai Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa ungkapan Bahlil itu hanya merupakan candaan politik karena tema pidato Bahlil juga banyak menyinggung soal isu-isu yang berkembang di masyarakat.

Namun, menurut Idrus, ungkapan Bahlil soal "Raja Jawa" itu bukan merupakan sikap politik dari partai.

"Harus dibedakan antara pernyataan politik dan guyonan politik," kata Idrus.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X