HARIAN MERAPI - Tiga dari total 17 desa rawan kekeringan di Kabupaten Sukoharjo sudah mengalami kekeringan dan warga kekurangan air bersih.
Cuaca panas puncak musim kemarau diperkirakan akan semakin menambah banyak desa di Sukoharjo terdampak kekeringan.
Pemkab Sukoharjo akan menjamin sepenuhnya kebutuhan air bersih dan meminta kepada para camat membantu melakukan pemantauan kekeringan.
Baca Juga: Pelaku Pencurian di Alfamart Sleman Tertangkap dan Babak Belur Dihajar Massa, Ini Kronologinya
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (19/8/2024) mengatakan, data BPBD Sukoharjo hingga pertengahan Agustus 2024 diketahui sudah ada tiga desa mengalami kekeringan terdampak cuaca panas musim kemarau. Akibatnya warga di tiga desa tersebut kekurangan air bersih.
Jumlah desa terdampak kekeringan diperkirakan akan terus bertambah banyak pada puncak musim kemarau nanti.
Kondisi tersebut berdampak pada warga kekurangan air bersih.
"Untuk saat ini sudah ada tiga desa kekeringan dan warganya kekurangan air bersih," katanya.
"Diperkirakan saat puncak kemarau periode September hingga November nanti jumlah desa dan warga terdampak kekeringan akan bertambah," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo menjamin penuh ketersediaan bantuan air bersih dengan melakukan pengiriman ke desa terdampak kekeringan.
Para camat juga sudah diminta membantu melakukan pemantauan terhadap kondisi wilayah masing-masing.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2024: Bagnaia Terpaut Lima Poin dari Jorge Martin
"Kondisi air sumur dan fasilitas program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dibeberapa desa lain sudah mengalami penurunan debit air. Bisa jadi dalam beberapa pekan kedepan desa tersebut juga akan kekeringan," lanjutnya.