HARIAN MERAPI - Winongo Jogja River Festival kembali digelar untuk kali yang ke-2 pada Sabtu (20/7/2024) lalu di bantaran Sungai Winongo sejak pagi hingga sekitar pukul 23.00 WIB.
Acara Winongo Jogja River Festival ini dimeriahkan dengan merti kali, makan bersama nasi kenduri dan kirab gunungan hasil bumi, kemudian dilanjutkan dengan berbagai lomba tradisional di bantaran Sungai Winongo serta pentas seni budaya.
Upacara adat bertajuk Winongo Jogja River Festival tersebut merupakan wujud syukur dan upaya dari masyarakat untuk menjaga dan melestarikan sungai.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono menyampaikan, acara tersebut merupakan kolaborasi antara masyarakat Kelurahan Pringgokusuman dan Tegalrejo, bersama Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, dengan tema Ekologi Sosial.
"Kita berharap kegiatan ini juga menjadi bagian dari menjaga ekosistem sungai agar tetap lestari, dengan mengangkat kearifan lokal, sekaligus mengembangkan ekonomi kreatif, melalui berbagai kegiatan seni budaya dan pemberdayaan masyarakat," kata Yunianti.
Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Dispar Kota Yogyakarta, Yurnelis Piliang mengatakan, Winongo Jogja River Festival #2 bertujuan untuk mengangkat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan bantaran Sungai Winongo.
Selain itu juga menjadi sarana edukasi kepada masyarakat agar ikut menjaga lingkungan sungai.
Baca Juga: KBM sudah dimulai, 40 SMP negeri dan swasta di Sukoharjo kekurangan siswa baru
"Adanya festival ini juga ingin mengajak masyarakat untuk ikut menjaga sungai, sehingga kebersihan kawasan sungai di Kota Yogya juga semakin terjaga," katanya.
"Dengan dampak yang lebih luasnya lagi juga bisa memunculkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan sungai," lanjutnya.
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Winongo Asei, Purnomo menyampaikan, dengan adanya Winongo Jogja River Festival ini menjadi harapan besar agar dampaknya dapat dirasakan langsung pada kondisi sungai yang semakin terjaga kebersihannya.
Baca Juga: 'Ben Kemebul' Salatiga, asyik buat nongkrong, suguhkan suasana desa di dekat JLS
"Ketika ada festival ini otomatis masyarakat juga ingin terlibat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian sungai, karena di masa sebelumnya memang masih ada masyarakat di kawasan bantaran sungai yang membuang sampah sembarangan, memanfaatkannya sebagai MCK dan kurang mengindahkan kebersihan lingkungan sekitar,” terangnya.