Israel diguncang demo dalam negeri, tuntut Pemiu dini

photo author
- Senin, 8 Juli 2024 | 10:00 WIB
 Sejumlah warga Israel berdemonstrasi menuntut pemerintahnya bertindak menyelamatkan anggota keluarganya yang ditahan di Jalur Gaza.  (ANTARA/Anadolu.)
Sejumlah warga Israel berdemonstrasi menuntut pemerintahnya bertindak menyelamatkan anggota keluarganya yang ditahan di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu.)



HARIAN MERAPI - Sekelompok pengunjuk rasa di Israel menuntut pemerintah untuk membebaskan keluarga mereka yang disandera di Jalur Gaza.


Mereka juga mendeklarasian tanggal 7 Juli sebagai hari perlawanan nasional terhadap pemerintah.


Ratusan demonstran ini menggelar aksi seja pagi dengan memblokir persimpangan dan jalan raya di seluruh negeri.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Copa America 2024: Argentina vs Kanada, Uruguay vs Kolombia

Gerakan protes itu juga menuntut penyelenggaraan pemilu dini dan pembebasan segera para sandera yang diculik oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023, tepat sembilan bulan yang lalu, demikian sebagaimana dilaporkan Sputnik, Minggu (7/7).

Banyak video di media sosial menunjukkan aksi para demonstran tersebut. Aksi unjuk rasa besar-besaran diperkirakan akan terjadi di Tel Aviv, Yerusalem, Haifa, serta puluhan kota lainnya.

Namun polisi Israel belum memberikan komentar tentang aksi unjuk rasa hari ini.

Para aktivis berencana mengadakan unjuk rasa di depan kantor Federasi Pekerja di Tel Aviv, dan menuntut agar serikat pekerja "menghentikan perekonomian."

Baca Juga: Klasemen F1 2024: Verstappen Tak Tergoyahkan di Posisi Pertama

Protes diperkirakan mencapai puncaknya pada malam hari. Peserta unjuk rasa juga berencana untuk memprotes di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem.

Aksi protes anti-pemerintah yang menuntut pemilu dini dan pembebasan segera para sandera telah diadakan setiap pekan di Israel selama beberapa bulan terakhir.

"Hari Perlawanan" yang diproklamirkan guna memperingati sembilan bulan penyerangan kelompok Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, memicu eskalasi konflik Palestina-Israel hingga saat ini.

Dalam kejadian 7 Oktober itu, kelompok Hamas menculik lebih dari 250 warga dari Israel selatan. Diperkirakan sekitar 120 sandera Israel ditahan oleh Hamas, termasuk 40 di antaranya yang diduga telah meninggal.

Baca Juga: Populasi Harimau Sumatera di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Diperkirakan Lebih dari 150 Ekor

Pekan ini, kantor Netanyahu mengatakan bahwa para perundingnya, telah menerima respon Hamas tentang kesepakatan prospektif yang akan memastikan pembebasan sandera dengan imbalan gencatan senjata di Gaza.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X