MUI menyebut serangan Israel saat shalat Idul Adha di Masjid Al Aqsa merupakan bukti bahwa mereka Islamofobia.

photo author
- Selasa, 18 Juni 2024 | 11:00 WIB
Foto arsip - Jamaah shalat di luar Masjid Al Aqsa pada hari raya Idul Adha di Yerusalem Timur. ANTARA/Facebook Anadolu Agency/pri.  (ANTARA/Anadolu)
Foto arsip - Jamaah shalat di luar Masjid Al Aqsa pada hari raya Idul Adha di Yerusalem Timur. ANTARA/Facebook Anadolu Agency/pri. (ANTARA/Anadolu)

"Beberapa negara anggota OKI yang selama ini terus speak up (angkat bicara) secara tegas soal kekejaman Israel ini, diharapkan segera bisa melakukan kordinasi membuat Aliansi melawan Israel," kata Sudarnoto.

Sebelumnya, Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerang jemaah pada Minggu pagi dalam perjalanan mereka menuju Masjid Al Aqsa, serta saat mereka meninggalkan masjid dan mencegah puluhan lainnya masuk untuk shalat Id.

Baca Juga: Forum Media Global 2024 bahas perkembangan AI, kebebasan berpendapat dan peran pers terhadap hoaks

“Pada dini hari, pasukan pendudukan memasuki halaman Masjid Al Aqsa, memeriksa identitas jamaah, menghalangi pergerakan mereka, dan mencegah banyak pemuda masuk sehingga memaksa mereka untuk shalat di luar pintu masjid,” tambah laporan itu.

Sementara itu, ribuan warga Palestina melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Ibrahimi di Hebron, bagian selatan Tepi Barat yang diduduki, meskipun ada pembatasan keamanan yang diberlakukan oleh tentara Israel terhadap masuknya jamaah.

Kepala Departemen Wakaf Hebron, Ghassan Al-Rajabi, mengatakan kepada Anadolu bahwa "langkah-langkah yang diambil oleh pendudukan pada Idul Adha bertujuan untuk mencegah akses warga Palestina ke tempat-tempat suci, khususnya Masjid Ibrahimi."*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X